Dirut Inalum Jelaskan Sulitnya Transaksi Pembelian Saham Freeport

Image title
5 Juni 2018, 12:21
Budi Gunadi Sadikin
Arief Kamaludin|KATADATA

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sulitnya proses transaksi dalam mengakuisisi 40 persen saham PT Freeport Indonesia. Ini yang menyebabkan proses tersebut melesat dari target pemerintah yang seharusnya bisa rampung April lalu.

"Deal-nya tidak gampang karena transaksinya complicated. Kalau gampang artinya sejak 50 tahun yang lalu sudah terjadi,” kata Budi di Jakarta, Senin (5/5). (Baca: Rini: Pembelian Hak Kelola Rio Tinto di Freeport Masuki Tahap Final)

Advertisement

Menurutnya mencari kesepakatan dalam pembicaraan transaksi ini sangat sulit dilakukan. Pembahasannya rumit karena melibatkan tiga pihak, yakni Inalum, Freeport Indonesia, dan Rio Tinto. Inalum harus membeli hak kelola (Participating Interest/PI)Freeport Indonesia yang dipegang oleh Rio Tinto. PI ini yang nantinya akan dikonversi menjadi 40 persen saham Freeport Indonesia.

Dana yang dibutuhkan Inalum untuk transaksi ini sangat besar. Sayangnya dia tidak menyebutkan secara pasti berapa besar pendanaannya. "Ini salah satu transaksi yang tersulit. Bagi saya secara pribadi yang sudah 25 tahun sebagai bankir, ini transaksi yang paling sulit" katanya.

(Baca: Menteri Luhut Nilai Harga Jual Hak Kelola Rio Tinto Kemahalan)

Budi mengatakan transaksi ini merupakan salah satu yang unik. Biasanya transaksi dilakukan terlebih dahulu, kemudian mencari pendanaan.Namun, untuk proses ini Inalum sudah mendapatkan komitmen pendanaan sebelum transaksinya dilakukan. Dia mengatakan beberapa bank membentuk konsorsium untuk mendanai Inalum dalam mengambil alih saham Freeport Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement