Manuver Amien Rais Maju Capres 2019 dan Sejarah Pahit dalam Pemilu

Dimas Jarot Bayu
11 Juni 2018, 13:58
amien rais
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Politisi Senior PAN Amien Rais (tengah) kembali bermanuver dengan menyatakan maju sebagai kandidat capres 2019.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais membuat pernyataan yang menyita perhatian publik akhir pekan lalu. Dia menyatakan keinginannya maju dalam bursa calon presiden (capres) 2019 PAN bersaing dengan tiga kandidat lainnya yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Penasehat PAN Sutrisno Bachir, serta mantan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.

Amien semangat maju dalam bursa capres karena terinspirasi Mahathir Mohamad yang memenangi pemilihan umum dan terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia meski telah menginjak usia 92 tahun.

"Pak Mahathir satu angkatan di atas Pak Amien bisa memenangkan. Jadi Pak Amien jangan pernah mengatakan (tidak), never say no," kata Amien saat buka puasa bersama tokoh-tokoh PAN di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (9/6).

(Baca juga: Peluang Koalisi Keuamatan Menantang Jokowi di Pilpres 2019)

PAN menyatakan memiliki alasan kuat mengusung Amien dalam kontestasi politik lima tahun sekali itu. Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi mengklaim jika Amien berintegritas sebagai pemimpin nasional yang cinta NKRI dan cinta rakyat Indonesia.

Amien pun dinilai masih memiliki fisik kuat dan stamina prima meski sudah berusia 74 tahun. "Usia tidak menghalangi dalam menjalankan tugas pokok pekerjaan," kata Viva dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/6).

Manuver Amien ditanggapi dingin

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra merespons dingin manuver Amien yang hendak maju sebagai capres 2019. Lewat cuitan melalui akun twitternya @Yusrilihza_Mhd, Yusril membuat sembilan cuitan yang menunjukkan keengganannya mendukung manuver Amien.

"Tahun 2018 ini pun saya tidak ingin ikut-ikutan dengan manuver Pak Amien Rais, bukan karena saya apriori, tetapi saya belajar dari pengalaman," ucap Yusril dalam cuitan, Senin (11/6).

(Baca: Amien Rais vs Luhut, Kisruh Siklus Lima Tahun Jelang Pilpres)

Yusril membuat pernyataan yang mengingatkan publik dengan manuver Amien dalam pemilihan presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1999. Saat itu Yusril maju dalam pilpres bersaing dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnoputri. Padahal seharusnya dia menjadi calon tunggal ketika itu.

"Pengalaman, adalah guru yang paling bijak. Tahun 1999 dalam pertemuan di rumah Dr Fuad Bawazier, Pak Amien meyakinkan kami semua untuk mencalonkan Gus Dur. Saya dan MS Kaban menolak. Kami tidak ingin mempermainkan orang untuk suatu agenda tersembunyi," kata Yusril.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...