Shopee Targetkan Transaksi Regional Rp 117,3 Triliun Tahun Ini
Shopee menargetkan total transaksi (gross merchandise value/GMV) secara regional mencapai US$ 8,2 miliar atau sekitar Rp 117,3 triliun tahun ini. Target tersebut naik dua kali lipat dibanding realisasi tahun lalu yang senilai US$ 4,1 miliar atau sekitar Rp 59 triliun.
Country Brand Manager Shopee Rezki Yanuar mencatat GMV di Asia Tenggara sudah mencapai US$ 1,9 miliar atau setara Rp 27,2 triliun sepanjang Kuartal I-2018. "Kami optimistis bisa meningkat dua kali lipat tahun ini," kata dia usai acara diskusi bertajuk 'Working with Millennials' di kantornya, Jakarta, Rabu (18/7).
Menurutnya, aplikasi Shopee sudah diunduh sebanyak 48 juta kali sepanjang Kuartal I-2018. Jumlah tersebut naik signifikan dari realisasi tahun lalu yang hanya 25 juta unduhan.
Adapun Shopee mendapat suntikan modal dari induk perusahaannya Sea Limited atau SE, sebesar US$ 575 juta pada 20 Juni 2018 lalu. Tambahan modal itu diperoleh dari hasil penjualan surat utang yang dikonversi menjadi saham (convertible notes) sebesar 2,25% hingga 2023. Dana ini bakal dipakai untuk pengembangan bisnis.
(Baca juga: Generasi Milenial Dominasi Jabatan Tertinggi di Shopee)
Secara umum, Shopee melayani 244 juta pesanan sepanjang 2017, atau naik lebih dari tiga kali lipat dibanding 2016. Sebanyak 40% di antaranya merupakan transaksi yang terjadi di Indonesia. Selain itu, Shopee juga melayani transaksi di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Taiwan.
Founder, Chairman, sekaligus CEO Sea Ltd. Forrest Li menyatakan Shopee akan memimpin pasar e-commerce regional dengan mengutamakan penjualan produk bermarjin tinggi. Shopee juga berencana terus membangun kerja sama dengan mitra merek-merek besar dunia.