Pengembangan Keanekaragaman Pangan Indonesia Meningkat
Kementerian Pertanian menyatakan pengembangan keanekaragaman pangan dari sisi konsumsi mengalami peningkatan. Hal itu antara lain tercermin dari meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH) Indonesia dari 86,0 pada 2016 menjadi 90,4 pada 2017.
PPH merupakan instrumen sederhana untuk menilai situasi konsumsi pangan penduduk, baik jumlah maupun komposisi pangan menurut jenis pangan yang dinyatakan dalam skor . Semakin tinggi skor PPH, konsumsi pangan semakin beragam dan bergizi seimbang (maksimal 100).
Skor PPH merupakan indikator mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan pada tahun-tahun mendatang.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro menyatakan keanekaragaman pangan bukan hanya terdiri dari sumber karbohidrat, tetapi juga pengembangan ragam pangan bergizi dari sumber protein, vitamin, maupun mineral.
(Baca : Pemerintah Genjot Ekspor Pangan ke Arab dengan Sertifikasi Halal)
“Kami terus memperbaiki kualitas konsumsi pangan,” kata Syukur di Jakarta, Jumat (27/7).
Menurutnya, Indonesia merupakan negara terkaya kedua di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Karenanya, Indonesia memiliki 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis pangan sumber protein, 26 jenis kacang-kacangan, 228 jenis sayuran, serta 389 jenis buah-buahan.
Syukur menjelaskan Indonesia memiliki potensi untuk pemenuhan penganekaragaman pangan yang bergizi seimbang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun, peningkatan variasi pangan juga perlu dukungan dari pola konsumsi maupun pengembangan bisnis.