Jonan Sebut Biaya Pengembangan Blok Masela US$ 16 Miliar

Anggita Rezki Amelia
8 Agustus 2018, 14:44
Jonan
ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan besaran biaya pengembangan Blok Masela yang terletak di Maluku. Nilai proyek tersebut lebih tinggi daripada besaran rencana awal.

Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan biaya pengembangan proyek itu mencapai US$ 16 miliar. "Blok Masela cost-nya US$ 16 miliar," kata dia dalam sarasehan dan diskusi nasional migas di Jakarta, Rabu, (8/8).

Dengan biaya sebesar itu, Jonan tidak yakin Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bisa menanggung hak kelola (participating interest/PI) 10%. Makanya pemerintah menerbitkan Permen 37 Tahun 2016 yang menyebutkan operator bisa menalangi terlebih dulu hak kelola milik BUMD itu.

Jika dibandingkan dengan biaya sebelumnya, maka biaya pengembangan blok Masela sebesar US$ 16 miliar itu lebih tinggi daripada perkiraan awal. Tahun 2016 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan biaya Masela ditekan dari US$ 22 miliar ke US$ 15 miliar.

Angka itu berdasarkan perhitungan dari Arcandra Tahar saat menjabat Menteri ESDM. “Itu yang dilaporkan Pak Arcandra ke saya,” kata Luhut di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/8/16).

Biaya sebesar US$ 16 miliar tersebut juga lebih tinggi dibandingkan yang diajukan Inpex dengan memakai skema terapung di laut (FLNG), nilainya mencapai US$ 14,8 miliar. Namun lebih rendah dari perhitungan awal jika kilang dibangun ke Aru maupun ke Tanimbar dengan investasi masing-masing sebesar US$ 22,3 miliar dan US$ 19,3 miliar.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...