Harga Daging Ayam Melonjak, KFC Kerek Harga Jual
Lonjakan harga ayam beberapa waktu lalu mempengaruhi kinerja perusahaan restoran cepat saji. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), perusahaan restoran pemegang lisensi Kentucky Fried Chicken (KFC) menaikan harga jual untuk mengompensasi kenaikan harga ayam.
Direktur Fast Food Indonesia Justinus D.Juwono menuturkan sejak awal Mei 2018 terjadi kenaikan harga ayam cukup tajam, sehingga perusahaan mau tak mau ikut menaikan harga jual produknya sebesar 3%. Namun, menurutnya kenaikan harga jual tidak diberlakukan terhadap seluruh produk makanan minuman KFC, hanya untuk beberapa menu produk berbahan dasar ayam.
Dia pun menuturkan harga ayam masih berlangsung saat ini, meski demikian perseroan menegaskan kenaikan harga jual hanya akan dilakukan sekali sepanjang tahun ini.
"Kami melakukan adjustment harga, tapi kami pastikan hingga akhir tahun tidak ada lagi kenaikan harga jual," ujarnya di Jakarta, Kamis (29/8).
(Baca : Tambah Gerai, Pemilik Jaringan CFC Siapkan Investasi Rp 30 Miliar)
Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga rata-rata satu kilogram (kg) daging ayam ras pada Juni 2018 sempat menembus angka Rp 42.550. Sementara per 29 Agustus 2018, harga rata-rata ayam di DKI Jakarta masih stabil di kisaran Rp 34 ribu per kilogram.
Justinus mengatakan, dengan peningkatan volume penjualan dan kenaikan harga jual, sepanjang tahun ini perusahaan membidik penjualan sebesar Rp 6,16 triliun atau naik sekitar 13,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun hingga enam bulan pertama 2018, KFC telah meraih pendapatan sebesar Rp 2,9 triliun dengan realisasi laba sebelum pajak Rp 132 miliar.
Beberapa strategi yang diharapkan bisa berkontribusi positif terhadap peningkatan kinerja antara lain ada pada inovasi menu KFC, peningkatan jumlah persediaan ayam guna mengantisipasi kenaikan harga ayam sewaktu-waktu, memperluas jaringan gerai dan pengembangan teknologi.
Untuk meningkatkan penetrasi penjualan, hingga akhir tahun perushaaan menargetkan membangun 55 unit gerai baru, yang mana 35 unit merupakan gerai tradisional dan 20 gerai sisanya merupakan gerai KFC Box. Hingga Agustus 2018, perusahaan telah merealisasikan penambahan 15 unit gerai baru dengan total investasi sebesar Rp 120 miliar.
(Baca : Rugi Bersih Hero Supermarket Turun 33% Pada Kuartal I 2018)
Ekspansi gerai restoran cepat saji tahun ini juga dilakukan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP). Pemilik jaringan gerai makanan siap saji California Fried Chicken (CFC) berencana melanjutkan ekspansi dengan menambah 30 unit gerai baru dan merenovasi gerai lama dengan total investasi sebesar Rp 30 miliar.
"Dari total kebutuhan dana ekspansi tahun ini, sekitar Rp 15 miliar akan dibiayai dari pinjaman Bank BCA, sementara sisanya dari kas internal," kata manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia.
Selain berfokus pada pengembangan gerai CFC, perusahaan juga berencana merambah segmen baru ke jenis makanan asal Jepang yakni mi ramen. Perusahaan akan mulai membuka outlet baru produk ramen dengan merek dagang Sugikaya.
Dengan sejumlah ekspansinya tahun ini, Pioneerindo Gourmet menarget pendapatan usaha tahun ini bisa naik sekitar 15% dari total pendapatan tahun lalu sebesar Rp 536 miliar.
Pencapaian target itu juga akan didukung oleh sejumlah startegi bisnis perseroan, di antaranya seperti peningkatan standar produk, mendorong aktivitas pemasaran dan promosi serta melakukan pemetaan yang tepat terhadap rencana pembukaan gerai yang efektif dan produktif sehingga mampu mengehmat biaya distribusi.