Pemerintah Siapkan Kredit hingga Kampung Khusus UKM Digital

Desy Setyowati
30 Agustus 2018, 07:00
Internet desa
Donang Wahyu|KATADATA
Dua orang guru memperkenalkan internet kepada muridnya di desa Melung, kecamatan Kedung Banteng, Banyumas, Jawa Tengah.

Pemerintah menyiapkan beragam kebijakan agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mau go digital. Sebab, UMKM menyumbang 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan memanfaatkan teknologi, performa UMKM diharapkan bisa meningkat.

Saat ini, Kementerian Koperasi dan UKM mengembangkan pola kampung UKM digital. "Bentuknya, ada pemanfaatan teknologi informasi secara komprehensif dan integratif untuk mendukung proses bisnis yang berjalan di sentra UMKM itu," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring dalam acara Katadata Forum di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (29/8).

Ada lima hal yang didispkan dalam kampung digital. Pertama, infrastruktur pendukung seperti WiFi dan broadband learning center. Kedua, pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai stakeholder seperti pelaku bisnis dan pakar. Ketiga, ada pelatihan kepada UKM terkait teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta strategi implementasi bisnis.

Keempat, pemerintah menggandeng Community Development Center (CDC) dan Digital Development Services (DDS) untuk mengenali kebutuhan UMKM. Terakhir, memberikan layanan TIK secara komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan UMKM. "Hal ini sesuai dengan arahan Presiden (Joko Widodo), agar ekonomi tradisional (termasuk UMKM) mendapat sentuhan digital," ujar Meliadi.

(Baca juga: Persaingan Ketat Aplikasi Pembayaran Elektronik QR Code Merangkul UKM)

Selain itu, Kementerian Koperasi dan UKM menyediakan beragam fasilitas untuk mendorong UMKM beralih ke digital. Di antaranya, akta koperasi bagi UKM yang mendirikan koperasi berbasis digital;  bantuan modal awal bagi wirausaha pemula berbasis technopreneurship; Kredit Usaha Rakyat (KUR); sertifikasi dan standarisasi produk pelaku UKM berbasis digital; serta, promosi dan pameran di dalam dan luar negeri.

Upaya mendorong UMKM beralih ke digital pun dilakukan oleh Kementerian Perindustrian lewat  e-Smart IKM. Lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga punya program khusus yaitu Go Digital. Begitu pun dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang mengembangkan Go Startup Indonesia.

Upaya masif pemerintah mendorong UMKM memanfaatkan teknologi ini karena bisa memaksimalkan potensi bisnis. Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) pada 2017 menunjukan, pendapatan UMKM yang menjadi mitra Go-Food mencapai Rp 1,7 triliun.

Riset itu dilakukan terhadap 7.500 responden, yang terdiri dari 3.465 konsumen dan 806 mitra UMKM Go-Food di sembilan wilayah di Indonesia. "Rata-rata omzet mitra Go-Food naik 26% per tahun," ujar Kepala Lembaga Demografi FEB UI) Turro Wangkaren.

Karena bergabung dengan Go-Jek, UMKM juga berhemat 30,3% sebab tidak perlu merekrut pegawai untuk mengantar pesanan. Selain itu, 32% mitra merasa popularitas usahanya meningkat setelah bergabung dengan Go-Jek. Sementara 22% mitra konsisten mendapatkan pelanggan baru setiap tahunnya. "Padahal, 76% UMKM ini tidak punya layanan antar sebelummya," ujar dia.

Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...