2.530 Fasilitas Kesehatan Belum Ikut Rujukan Online BPJS Kesehatan

Image title
3 September 2018, 20:26
BPJS kesehatan
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mendapati, masih ada sekitar 11% Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang belum mengakses aplikasi rujukan online Primary Care. Hal ini terungkap dalam uji coba tahap pertama digitalisasi rujukan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Arief Syaifuddin menjelaskan, mayoritas FKTP belum mengakses Primary Care, karena terkendala jaringan komputer dan komunikasi data (Jarkomdat). “Ada 6% yang sama sekali belum ada jarkomdat,” katanya ketika ditemui di Jakarta, Senin (3/9).

Tercatat, dari total 22.467 FKTP yang ada, masih ada 2.530 FKTP yang belum mengakses aplikasi Primary Care secara realtime. Namun, karena kendala infrastruktur penunjang, FKTP masih dimungkinkan menggunakan rujukan manual sampai tersedianya jarkomdat ada di wilayah itu.

(Baca: BPJS Kesehatan Akan Seleksi Performa Rumah Sakit terkait Pembiayaan)

BPJS Kesehatan tidak tinggal diam dengan masalah ini. Mereka berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam upaya menyediakan infrastruktur penunjang Jarkomdat. Menurut Arief, Kementerian Kominfo sangat mendukung hal ini, maski belum ada program khusus yang disiapkan oleh mereka dalam menyediakan infrastruktur jarkomdat.

“Kami (BPJS Kesehatan dan Kementerian Kominfo) punya keinginan yang sama, bahwa seluruh Indonesia itu bisa terhubung dengan jaringan komunikasi yang baik. Sebetulnya, itu juga menjadi data input (untuk Kementerian Kominfo) bahwa ada kondisi-kondisi seperti ini,” kata Arief.

Sementara, 5% FKTP yang belum mengakses Primary Care namun wilayahnya memiliki jarkomdat, dikatakan oleh Arief, jarkomdatnya masih belum stabil. Meski sudah ada jarkomdat, namun FKTP tersebut dianggap piha BPJS Kesehatan sebagai wilayah yang tidak memiliki jarkomdat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...