Pembagian Dividen pada November Mengancam Pelemahan Rupiah

Dini Hariyanti
7 September 2018, 17:02
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Sampai dengan pengujung 2018, tantangan yang menghadang pergerakan rupiah tidak cuma soal dinamika perkonomian global. Perlu diwaspadai pula tekanan akibat momen musiman, seperti periode pembagian dividen pada November.

Sejumlah kalangan mengkhawatirkan periode tersebut dapat memicu nilai tukar rupiah semakin loyo di hadapan dolar AS. Alasannya, selama musim pembagian dividen maka para korporasi multinasional ramai-ramai mengonversi rupiah menjadi greenback alias dolar.

Guna meminimalisir tekanan terhadap rupiah tersebut maka jumlah korporasi berdarah pribumi perlu terus ditambah. Upaya ini juga harus disertai dengan perbaikan iklim bisnis secara jangka panjang.

"Solusinya, pemerintah harus segera memperbaiki lingkungan bisnis," kata Direktur Strategi dan Kepala Makro Ekonomi PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (7/9).

(Baca juga: BUMN Jasa Ditargetkan Setor Dividen Rp 30 Triliun)

Budi membenarkan bahwa upaya menggenjot populasi investor lokal merupakan target jangka panjang. Pasalnya, tekanan terhadap rupiah akibat momen musiman membutuhkan solusi permanen dengan memperbaiki fundamental iklim bisnis.

Dalam sepekan terakhir, nilai tukar rupiah mendekati level psikologis 15.000. Mengutip Bloomberg di pasar spot pada Jumat (7/9), mata uang Garuda dibuka pada Rp 14.868 per dolar AS. Angka ini menguat tipis 25 basis poin terhadap penutupan perdagangan pada Kamis (6/9). Sepanjang hari ini, kurs rupiah berada di kisaran 14.820 - 14.907.

(Baca juga: BI Kuat Intervensi Valas, Volatilitas Rupiah Terjaga)

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...