Jokowi Minta Penjarahan Mini Market Setelah Gempa Palu Tak Dibesarkan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta peristiwa penjarahan mini market usai gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah tidak perlu dibesarkan. Presiden menyatakan hal itu terjadi lantaran keadaan darurat.
Penjarahan ini terjadi di satu atau dua titik lantaran toko tersebut tutup. Bahkan, menurutnya, ada pula toko yang secara sukarela memberi bantuan kepada masyarakat terdampak dengan cara seperti itu. “Jangan masalahkan hal kecil, yang sebetulnya tidak jadi masalah besar,” kata Jokowi di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10).
Sebagaimana dikabarkan sebelumnya, masyarakat sempat menyerbu sejumlah mini market untuk mengambil barang keperluan mereka. Bagi Jokowi, ini merupakan masalah pasokan yang minim dan menjadi sasaran pemerintah untuk segera menyelesaikannya.
Bantuan makanan akan dikirim hari ini sebanyak-banyaknya dengan pesawat Hercules langsung dari Jakarta. “Setelah dari sana akan diambil lagi dari Balikpapan dan Makassar yang lebih dekat,” kata Jokowi. “Itu hal yang perlu diselesaikan.” (Baca juga: Uni Eropa Beri Bantuan Rp 25,9 Miliar untuk Korban Gempa Sulteng)
Pada Ahad (30/9) kemarin, Jokowi meninjau langsung kondisi Palu pascagempa. Dia memerintahkan evakuasi korban jadi prioritas utama mengingat ada akses yang terputus dan korban masih terperangkap reruntuhan bangunan imbas gempa yang terjadi beberapa kali.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa pertama kali terjadi pada 13.59 WIB berkekuatan 5,9 skala richter (SR) di 8 kilo meter (km) barat laut Donggala. Lalu, gempa terjadi lagi pada 14.28 bermagnitudo 5 SR di 10 km timur laut Donggala.
Kemudian, gempa susulan dengan kekuatan 5,3 SR terjadi pada 15.25 WIB di 11 km timur laut Donggala. Lalu yang terbesar, gempa berkekuatan 7,4 SR terjadi pada 17.02 WIB di 27 km timur laut Donggala. “Kedalaman 10 km dan berpotensi tsunami,” kata BMKG lewat akun twitter @infoBMKG. Alhasil, terjadi tsunami sekitar 0,5 hingga 2 meter.
Tak lama berselang, gempa berkekuatan 6,1 SR terjadi pada 17.14 WIB di 58 km timur laut Donggala. Lalu terjadi lagi pada 17.25 WIB dengan magnitudo 5,9 SR di 12 km tenggara Palu, Sulteng. Baru kemudian pada 17.36 WIB, BMKG menyampaikan bahwa tsunami telah berakhir. (Baca pula: Gempa Palu-Donggala, Bulog Pastikan Pasokan Beras Aman)
Namun, gempa terjadi lagi pada 17.39 WIB berkekuatan 5,5 SR di 13 km tenggara Donggala. Disusul gempa bermagnitudo 5 SR pada 17.47 WIB di 9 km tenggara Donggala. Lalu pada pukul 18.06 WIB terjadi gempa berkekuatan 5,5 SR di 19 km tenggara Sigi, Sulteng dan bermagnitudo 5 SR pada 19.27 WIB di 50 km tenggara Donggala. Lindu ini berlanjut dengan kekuatan 5,8 SR pada 20.35 WIB di 68 km barat laut Donggala.