Menteri Susi Larang Tambang di Laut Belitung, Ini Respons Arcandra
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar akan mencari teknologi ramah lingkungan untuk kegiatan penambangan di laut, termasuk Belitung. Ini terkait komitmen Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk tidak memberikan izin penambangan di laut Belitung dan Belitung Timur,
Arcandra mengatakan sudah berkunjung ke Bangka Belitung bersama Susi, Kamis (4/10). “Jadi kemarin itu bentuk sinergi kami dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tambang di 0 hingga 2 mil, Ibu Susi minta bisa tidak teknologi yang ramah lingkungan,” kata dia di Jakarta, Jumat (5/10).
Kunjungan tersebut juga dalam rangka cek lapangan. Dalam kunjungan tersebut, menurut Arcandra, ada teknologi ramah lingkungan yang dikembangkan PT Timah Tbk. Sayangnya, itu baru diimplementasikan di darat.
Untuk itu, saat ini sedang mencari teknologi yang ramah lingkungan untuk kegiatan tambang di laut. Adapun, teknologi ramah lingkungan untuk penambangan di darat yang sedang dikembangkan Timah itu nantinya hanya lewat bor seperti minyak dan gas bumi. Tidak lagi tambang terbuka (open pit).
Nantinya, menurut Arcandra, Kementerian ESDM akan mensyaratkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di laut menggunakan teknologi ramah lingkungan. Ini demi menjaga ekosistem. “IUP tetap di kami, nanti disyaratkan saja,” ujar dia.
Namun, mengutip website Humas dan Protokol Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susi berkomitmen untuk tidak memberikan izin penambangan di laut Belitung dan Belitung Timur, meski oleh Wamen ESDM sudah diperkenalkan sistem penambangan Borehole Mining. "Timah ambil yang di darat saja," ujar Susi.
Adapun, di Belitung Timur, jumlah nelayan mencapai 6500 orang dan 35% sudah terasuransi. Kemudian jumlah armada tangkapan 2200.
Susi juga melarang uji coba penambangan di Laut Belitung. "Memang, ada sistem penambangan baru borehole mining, tapi mencobanya, tidak boleh laut di Belitung. Laut Belitung tidak boleh disentuh. Kalau tidak merusak lingkungan boleh, kalau merusak tidak usah," ujar dia.
(Baca: Didukung Holding Tambang, PT Timah Buat Usaha Patungan di Nigeria)
Di website tersebut, Wamen Arcandra Tahar sepakat, semua harus menjaga laut, karena laut adalah sumber kehidupan nelayan, tapi di laut punya potensi tambang. "Kalau sistem bore hole ini berhasil, maka akan diizinkan, kalau di darat cukup bagus, tapi di laut belum dicoba," kata dia.