Bawa Rp 1,5 Triliun, Startup Unicorn India OYO Jajal Pasar Indonesia

Desy Setyowati
18 Oktober 2018, 18:27
OYO
Katadata/Desy Setyowati
CEO OYO Hotels Ritesh Agarwal; Country Lead OYO Hotels Indonesia Rishabh Gupta ; Head Central Operation OYO Indonesia Tadeus Nugraha di Jakarta, Kamis (18/10).

Startup unicorn asal India OYO investasi sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun untuk ekspansi ke 35 kota di Indonesia hingga 2019. OYO optimistis, langkah ini bisa menciptakan 60 ribu lapangan kerja baru di Tanah Air.

Startup penyedia layanan pemesanan hotel secara online ini sudah menggandeng lebih dari 30 pengelola properti dengan 1.000 kamar hotel di Jakarta, Surabaya, dan Palembang. Berikutnya, OYO akan menyasar Yogyakarta, Bandung, Bali, dan beberapa kota lain hingga 2019.

Advertisement

"Kami fokus memperluas pasar. Masuk ke Indonesia adalah langkah relevan untuk memimpin pasar," ujar Pendiri sekaligus CEO OYO Hotels Ritesh Agarwal di WeWork Revenue Tower, Jakarta, Kamis (18/10).

Menurutnya, Indonesia adalah pasar potensial selain India dan Tiongkok. Untuk itu, ia tak heran bila aplikasi sejenis seperti Airbnb berkembang pesat di Indonesia. Untuk merebut pasar, ia pun mengaplikasikan nuansa penginapan yang diidentik dengan budaya lokal. Selain itu, aplikasi OYO tersedia dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan pengguna.

OYO juga memastikan hotel atau penginapan yang menjadi mitranya memenuhi standar perusahaan. Di antaranya, harus dilengkapi dengan fasilitas seperti perlengkapan mandi yang bermerek; Wireless Fidelity (WiFi); customer support 24 jam; televisi (TV); dan Air Conditioner (AC). Pengguna pun punya pilihan untuk memesan lebih dulu, bayar kemudian.

(Baca juga: 7 Janji Pemerintah kepada Investor di Sektor Digital)

Ritesh menyatakan, perusahaannya memerhatikan hal-hal detail seperti itu untuk memastikan kepuasan pasar. "Sama seperti di Tiongkok ataupun India, kami memelajari pasar Indonesia yang unik. Kami mengerti dan merespons hal tersebut," kata pria 24 tahun itu. "Ada nuansa lokal yang kecil-kecil, tapi kami memperhatikan hal itu."

Dengan strategi itu, Ritesh mengklaim bahwa OYO memimpin revolusi bisnis sewa dan waralaba hotel kelas menengah dan budget di India, Tiongkok, Malaysia, dan Nepal. OYO juga masuk ke pasar Inggris dan Uni Emirat Arab beberapa waktu lalu. "Prioritas kami saat ini adalah menyediakan layanan menginap berkualitas dengan harga mulai dari Rp 149 ribu dan menjadi jaringan hotel terbaik di Indonesia," ujarnya.

Perusahaan dengan nama resmi Oravel Stays Pvt ini menggandeng pengembang penginapan dengan mengadopsi model manajemen dan franchise. Kontrol dan manajemen dipegang penuh oleh OYO, sebagaimana telah diterapkan di India dan Tiongkok. Namun, Ritesh enggan menyebutkan besaran komisi yang diterapkan. Hanya, Bloomberg melaporkan bahwa OYO memungut komisi hingga 25%.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement