Dibandingkan NU, Jaringan Majelis Taklim Lebih Penting dalam Pemilu

Dimas Jarot Bayu
18 Oktober 2018, 17:20
Ilustrasi Jamaah Muslim
Antara

Lembaga riset Polmark Indonesia mencatat majelis taklim menjadi jaringan sosial terpenting dalam kontestasi politik. Berdasarkan rata-rata lima hasil survei nasional Polmark sejak 2013-2017, 34,5 persen responden menyatakan institusi pengajian ini menjadi jaringan sosial terpenting dalam pemilu.

Pada urutan kedua baru ditempati oleh Nahdlatul Ulama (NU) dengan persentase 29,2 persen. Sementara hanya 6,2 persen responden yang menilai Muhammadiyah sebagai jaringan sosial terpenting. “Majelis taklim yang sangat akar rumput adalah jaringan sosial yang paling penting. Jangkauannya lebih besar dibandingkan NU,” kata CEO Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah di Hotel Veranda, Jakarta, Kamis (18/10).

Advertisement

(Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Sandi di Pemilih Muslim Terdorong Ijtimak Ulama)

Jika dirinci, berdasarkan survei di 42 provinsi, majelis taklim paling berpengaruh untuk menjaring pemilih di Pulau Jawa. Pasalnya, 43,3 persen dari responden di pulau ini menganggap jaringan majelis taklim mengalahkan NU yang sebesar 36,4 persen dan Muhammadiyah 6,8 persen.

Sementara 33 persen responden di Pulau Sumatera memilih majelis taklim sebagai jaringan sosial terpenting mengalahkan NU yang 19,5 persen dan Muhammadiyah 6,2 persen. Di wilayah lainnya, majelis taklim meraih keyakinan 16,3 persen. NU mendapatkan persentase 11,3 persen dan Muhammadiyah sebesar 6,2 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement