Mangkrak 12 Tahun, Proyek Pipa Cirebon-Semarang Diputuskan November

Anggita Rezki Amelia
18 Oktober 2018, 16:18
pipa gas
Katadata | Arief Kamaludin
ilustrasi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) masih menimbang kelanjutan proyek pipa gas yang terbentang dari Cirebon ke Semarang. Proyek ini tidak ada perkembangan sejak tahun 2006.

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan sudah meminta PT Rekayasa Industri (Rekind) melakukan kajian ulang terhadap keekonomian proyek. Rekind merupakan perusahaan yang mendapatkan konsesi proyek tersebut.

Kajian keekonomian ini meliputi permintaan dan pasokan gas. Rekind pun sudah menyelesaikan kajian tersebut dan menyerahkan ke BPH Migas. Hasilnya, BPH menilai proyek pipa itu sudah layak untuk dijalankan. Pasokan gas nanti berasal dari Proyek Jambaran-Tiung Biru dan Kris Energy dengan volume sekitar 40 sampai 80 MMscfd.

Akan tetapi, untuk melanjutkan proyek tersebut tidak hanya berlandaskan kajian ekonomi. Rekind kini melakukan kajian lain yakni dari aspek legal mengenai perubahan nilai belanja modal, biaya operasi, jalur dan diameter pipa. Menurut Jugi, diameter pipa berubah menjadi 24 inch, dari awalnya 28 inch.

Jugi mengatakan kajian itu perlu dilakukan mengingat parameter yang dipakai proyek sebelumnya masih mengacu data tahun 2006, saat proyek tersebut dimenangkan oleh Rekind. "Sekarang tinggal bagaimana komite bersikap atas hal tersebut. Semoga awal November sudah ada kejelasan," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis, (18/10).

Di sisi lain, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk menyatakan kesiapan membangun pipa dari Cirebon ke Semarang jika diberi konsesi. Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan proyek tersebut sampai saat ini memang belum ada progres. Padahal, targetnya proyek itu bisa digarap sejak 2006 lalu.

Untuk itu, Gigih mengusulkan agar PGN bisa kerja sama dengan Rekayasa Industri supaya lebih cepat pembangunan infrastruktur. Bahkan, jika itu diserahkan ke PGN siap untuk menggarapnya “Harusnya BPH Migas yang tanya ke Rekayasa Industri. Kalau diserahkan ke PGN, kami bangun,” ujar dia di Jakarta, Rabu (17/10).

Proyek ini awalnya dimenangkan rekind pada 2006 lalu, namun perkembangannya masih jalan di tempat. Alhasil pada 2015, BPH Migas menugaskan Rekind mengoperatori proyek gas tersebut dengan menggandeng perusahaan BUMN.

Rekind pun menggandeng Pertagas untuk bekerjasama melalui MoU. Rekind memiliki hak kelola mayoritas pada proyek tersebut. Namun Rekind tetap memiliki mayoritas saham sebesar 60%.

Pipa gas Cirebon-Semarang akan dibangun sepanjang 255 kilometer (km). Hitungan awal saat ini nilai investasi proyek tersebut mencapai US$ 400 juta.

(Baca: PGN Siap Bangun Pipa Gas Cirebon-Semarang jika Diberi Konsesi)

Tahun lalu, Rekind berencana menemui industri di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang berminat menyerap gas dari proyek tersebut. Ini karena menurut Direktur Strategi Development and Risk Management Rekind Yanuar Budinorman kendala proyek ini adalah pasokan gas dan pembelinya. “Kami sudah dipanggil BPH Migas dan Kementerian ESDM. Saat ini kami bersama-sama akan selesaikan proyek ini," kata dia di Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...