Bos BEI Nilai Kebijakan Suku Bunga Acuan Sudah Tepat

Image title
24 Oktober 2018, 09:24
Bursa Saham
Arief Kamaludin|Katadata

Keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% dinilai tepat dan sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar. Dalam jangka panjang, kebijakan suku bunga acuan ini akan membuat perekonomian Indonesia kembali normal setelah menemukan titik ekuilibrium baru.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate di 5,,75% sesuai dengan ekpektasi pasar. "Dari awal (tahun) kan naiknya sudah 150 basis poin. Sekarang sih sudah oke ya," kata Inarno, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (23/10).

Selama ini kebijakan BI menaikkan suku bunga acuan dilakukan untuk mengimbangi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Pasalnya, kebijakan The Fed tersebut diprediksi bisa memengaruhi aliran dana masuk (fund inflow) investor asing di pasar keuangan Indonesia. Kebijakan tersebut juga dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Menurut Inarno, jika The Fed menaikan suku bunganya, kemungkinan besar BI akan menyesuaikan dengan menaikkan suku bunga acuan. Jika BI tidak menaikkan suku bunganya setelah Fed Fund Rate dinaikkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan terdepresiasi. "Rupiah tertekan tapi itu (dampak) jangka pendek," katanya.

(Baca: BI Pertahankan Bunga Acuan 5,75%, Pantau Kebijakan Bunga Negara Lain)

Dengan keputusan RDG BI yang mempertahankan suku bunga acuan, BI berharap dapat memperkuat ketahanan eksternal Indonesia di tengah kondisi global yang tidak pasti. Ketahanan eksternal yang dimaksud terkait dengan neraca pembayaran Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...