Laba Bersih Adaro Januari-September Turun 16% dari Tahun Lalu

Image title
31 Oktober 2018, 18:32
Adaro.1.jpg
KATADATA/

Tingginya harga jual batu bara ternyata tidak bisa mendongkrak laba bersih PT Adaro Energy Tbk. Laba bersih PT Adaro Energy Tbk selama sembilan bulan pertama tahun 2018 justru turun 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selama Januari hingga September 2018, perusahaan besutan Garibaldi Thohir ini mencatatkan laba bersih US$ 312,7 juta atau Rp 4,7 triliun. Padahal, periode yang sama tahun lalu bisa US$ 372,4 juta atau Rp 5,6 triliun.

Tingginya harga jual batu bara memang meningkat pendapatan usaha. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2018, pendapatan usaha Adaro selama sembilan bulan terakhir mencapai US$ 2,6 miliar atau naik 8,3% dari periode yang sama tahun lalu.  

Kenaikan pendapatan itu juga ditopang produksi batu bara yang selama Januari hingga September 2018 mencapai 38,98 Metric ton (Mt). Angka ini lebih tinggi 14% dari kuartal II tahun 2018 karena mulainya musim kemarau dan kondisi cuaca yang jauh lebih baik.

Dalam periode tersebut, beban pokok pendapatan Adaro juga naik 13% menjadi US$ 1,7 miliar. Kenaikan beban pokok pendapatan ini disebabkan kenaikan biaya penambangan akibat kenaikan volume pengupasan lapisan penutup yang juga mendorong kenaikan nisbah kupas, kenaikan harga bahan bakar minyak, serta kenaikan pembayaran royalti kepada Pemerintah RI akibat kenaikan harga jual rata-rata.

Sejalan dengan kenaikan aktivitas operasional, konsumsi bahan bakar naik 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Alhasil, biaya bahan bakar juga naik 19% dari periode sembilan bulan pertama tahun 2017.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...