Adaro Revisi Target Kinerja Tahun Ini

Anggita Rezki Amelia
23 April 2018, 20:34
adaro-energy.jpg
KATADATA/

PT Adaro Energi Tbk merevisi target kinerja keuangan tahun ini. Penyebabnya adalah kebijakan harga batu bara untuk pembangkit listrik di dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) yang ditetapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Direktur Keuangan Adaro David Tendian mengatakan salah satu target yang direvisi adalah margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA). Tahun ini perusahaan hanya menargetkan US$ 1,1 miliar hingga 1,3 miliar. Padahal sebelumnya dipatok US$ 1,3 miliar hingga 1,5 miliar.

Advertisement

Menurutnya revisi ini sebagai dampak negatif karena harga batu bara dalam negeri dipatok sebesar US$ 70 per ton hingga 2019. "Tentunya, ini akan ada impact negative ke EBITDA kami, makanya, kami di RUPS ini merevisi target EBITDA kami, ke US$ 1,1 miliar – 1,3 miliar," kata dia usai acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Adaro di Jakarta, Senin (23/4).

Namun, untuk belanja modal, Adaro tak mengubah target yakni masih US$ 750-900 juta. Alokasi ini naik dari belanja modal tahun 2017 sebesar US$ 250 juta. Dari jumlah itu, US$ 200-300 juta untuk membeli alat berat tersebut.

Adapun target produksi batu bara tahun ini sebesar 54 metrik ton (mt) hingga 56 (mt). Target produksi ini tidak jauh berbeda dengan target produksi Adaro pada 2017. 

Chief Executive Officer (CEO) Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan pihaknya juga masih melihat peluang agar perusahaannya tetap bisa bertahan di tengah harga batu bara yang masih fluktuatif tahun ini. Salah satunya membidik kerja sama dengan sejumlah perusahaan BUMN.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement