Kementerian ESDM Buka Lelang Tahap III untuk 4 Blok Migas Eksplorasi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka lelang blok minyak dan gas bumi (migas) tahap tiga untuk tahun ini. Lelang tahap tiga ini terdapat empat blok eksplorasi, yakni South Andaman, Anambas, South Sakakemang dan Maratua.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar lelang tersebut dibuka dengan skema gross split. "Tahap ketiga dibuka mulai hari ini, ada empat blok dilelang," kata dia di Jakarta, Senin (5/11).
Pada lelang kali ini Kementerian ESDM memberikan kemudahan kepada investor untuk mengakses data blok migas secara gratis. Di lelang sebelumnya akses data migas dikenakan biaya maksimal US$ 80 ribu per wilayah kerja. Kini biaya tersebut dihilangkan, hanya saja jika investor yang ikut lelang menjadi pemenang maka wajib membayar biaya akses data tersebut.
Mengacu data Kementerian ESDM, Blok South Andaman berada di lepas pantai Aceh. Blok ini berada di area 3.548,69 kilometer persegi (km2), kedalaman laut 100-1.500 meter. Cadangan gasnya 1.243,37 BCF dan minyak 218,92 MMBO.
Komitmen kerja pasti di Blok South Andaman minimal Geologi & Geofisika (G&G) dan seismik tiga dimensi (3D) sepanjang 500 km persegi berupa akuisisi data. Adapun bonus tanda tangannya sebesar US$ 2 juta.
Blok kedua yang dilelang adalah South Sakakemang. Luas areanya 2.145,11 km2 dan berada di daratan Sumatera Selatan. Cadangan blok ini 106.33 MMBO untuk minyak dan gasnya 603.91 BCF. Minimal komitmen pasti blok ini terdiri dari G&G dan seismik dua dimensi (2D) sepanjang 250 km.
Ketiga, Blok Anambas di lepas pantai Riau. Blok ini luasnya 3.434,33 km2. Cadangannya diperkirakan 260.36 BCF untuk gas dan 26.04 BSCF untuk kondensat. Bonus tanda tangan blok ini ditetapkan US$ 2 juta dan minimal komitmen pastinya terdiri dari G&G dan pengeboran satu sumur eksplorasi.
Keempat, Blok Maratua. Blok ini berada di darat dan lepas pantai Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat. Total luasnya 7,835.07 km2. Cadangannya untuk minyak 204.86 MMBO dan gas 890.09 BCF. Bonus tanda tangan blok ini sebesar US$ 2 juta. Minimal komitmen pastinya terdiri dari G&G dan seismik 3D 500 km2.
Skema lelang blok tersebut adalah penawaran langsung. Dengan skema ini, investor sudah lebih dulu melakukan studi bersama (joint study) untuk mengetahui potensi cadangan yang ada. Salah satu perusahaan yang melakukan joint study dari empat blok itu adalah PT Pertamina (Persero) di Blok Maratua.
Pemberian hak khusus itu mengacu Peraturan Menteri 35 Tahun 2008 tentang tata cara penetapan dan penawaran wilayah kerja migas. Dalam aturan itu di pasal 35, Pertamina dapat mengusulkan penawaran langsung wilayah kerja. "Ini partisipasi Pertamina dan tidak dibuka untuk perusahaan lainnya," ujar Arcandra.
Keterlibatan Pertamina di blok eksplorasi itu merupakan aksi korporasi. Tujuannya untuk meningkatkan capaian rasio penggantian cadangan migas (Reserve Replacement Ratio/RRR) Pertamina.
Adapun jadwal lelang empat blok tersebut dibuka akses dokumen mulai 5 November sampai 17 Desember 2018. Forum klarifikasi dokumen dimulai 12 November sampai 17 Desember 2018. Pemasukan dokumen berakhir paling lambat 19 Desember 2018.
(Baca: Pembebasan Biaya Akses Data Migas Dinilai Bisa Naikkan Minat Investasi)
Investor yang dicari adalah yang memiliki kemampuan teknis dan keuangan, memiliki rekam jejak yang baik. "Kami mengundang seluas-luasnya seluruh stakeholder," kata Arcandra.
