Sinyal Tak Terdengar, KNKT Tetap Cari Kotak Hitam Lion Air JT 610
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih berupaya mencari satu bagian kotak hitam (black box) Lion Air JT 610 dengan registrasi PK-LQP. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, bagian kotak hitam yang berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) itu telah dua hari tidak terdengar sinyalnya.
"Sekarang kami tidak bisa dengar sinyal, namun saya akan cari terus," kata Soerjanto di Jakarta, Senin (5/11).
Saat ini, baru kotak berisi Flight Data Recorder (FDR) yang berhasil ditemukan. Soerjanto mengatakan data FDR tersebut berhasil diunduh. Namun KNKT memerlukan waktu untuk verifikasi data yang didapatkan. "Satu atau dua minggu selesai," kata dia.
Soerjanto menargetkan dalam sebulan laporan awal KNKT akan segera diterbitkan. Dia mengatakan beberapa negara seperti Singapura serta Australia juga memberi bantuan alat untuk mempermudah investigasi KNKT.
Tidak ada penjelasan dari KNKT mengapa sinyal kotak hitam menghilang. Namun seorang petinggi Basarnas menyebut besar kemungkinan sinyal lemah lantaran kotak hitam yang tertimbun lumpur. Oleh sebab itu Basarnas akan mencari alat ini hingga di kedalaman.
(Baca: Protes ke Rusdi Kirana, Keluarga Korban Lion Air: Anda Sudah Gagal!)
"Kalau arus (bawah laut) kencang justru akan terdengar (kembali) karena lumpur akan terbongkar," kata pejabat yang enggan disebut namanya itu.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 jatuh setelah hilang kontak dengan menara Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB. Pesawat hilang kontak saat berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Lion Air PK-LPQ lepas landas pukul 06.20 WIB. Saat itu, pesawat tengah membawa 178 orang dewasa, satu anak, dan dua bayi. Selain itu, terdapat dua pilot dan enam awak kabin.