Investasi Hulu Pertamina untuk Tahun Depan Naik Hingga US$ 3 Miliar
Ivestasi sektor hulu PT Pertamina (Persero) untuk tahun depan naik hingga 30% dari tahun 2018. Peningkatan ini karena target produksi minyak dan gas bumi (migas) tahun 2019 meningkat dari target tahun ini.
Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati mengatakan perkiraan investasi sektor hulu tahun depan sebesar US$ 2,5 miliar hingga 3 miliar. Seadngkan tahun ini US$ 2,3 miliar sampai 2,4 miliar. “Kami masih internal karena harus minta persetujuan Kementerian BUMN,” kata dia di Jakarta, Rabu (7/11).
Investasi itu belum termasuk untuk Blok Rokan, meskipun Pertamina akan membayar bonus tanda tangan sebesar US$ 784 juta. Selain itu, dana tersebut untuk akuisisi, meskipun tidak banyak.
Menurut Meidawati, investasi itu meningkat seiring kenaikan target produksi. Tahun depan, produksi minyak Pertamina sebesar 414 ribu barel per hari (bph) atau naik dari produksi awal 407 ribu bph setelah evaluasi. Sedangkan, target produksi gas 2944 MMscfd. Adapun, target tahun ini, produksi minyak hanya 400 ribu bph dan gas 3.069 MMscfd.
Produksi minyak naik karena beberapa lapangan memiliki kinerja yang baik. Salah satunya adalah produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip. Lalu dari PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Internasional, dan PT Pertamina Hulu Indonesia.
Sementara itu, produksi gas turun karena ada beberapa kendala di lapangan. “Ada masalah di Musi yakni penurunan reservoir. Ada juga penurunan sedikit dari Blok Mahakam,” ujar Meidawati.
Adapun realisasi produksi minyak hingga September mencapai 384 ribu bph dan gas 3.060 MMscfd. Investasi yang sudah dikeluarkan US$ 1 miliar.
Mediawati mengatakan meski keadaaan sedang sulit, Pertamina masih bisa melakukan eksplorasi dan pencarian migas. Ini karena kegiatan eksplorasi secara jangka panjang bisa menggantikan migas yang diproduksi saat ini. “Meski dalam keadaan sulit dan harga minyak US$ 27 per barel, kami masih melakukan pengeboran eksplorasi,” ujar dia.
Untuk mencapai target tahun, pihaknya akan berinvestasi untuk melakukan pemboran yang dilakukan oleh PT Pertamina EP (PEP) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Selain itu, juga menambah kegiatan pemboran gas di lapangan Jambaran Tiung Biru.
(Baca: Produksi Migas Pertamina Selama Semester I-2018 Meningkat)
Meidawati, juga menegaskan untuk tahun ini Pertamina lebih fokus untuk pengelolaan blok terminasi, dibandingkan akusisi perusahaan. Adapun, blok-blok terminasi yang saat ini dikelola oleh Pertamina, yaitu Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok North Sumatera, Blok Southest Sumatera, Blok Sanga-Sanga, Blok East Kalimantan dan Attaka, Blok Mahakam.