Akuisisi Holcim, Semen Indonesia Berutang ke Bank Asing Rp 18 Triliun
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mendapat pinjaman sindikasi dari sejumlah bank asing senilai US$ 1,28 miliar atau Rp 18,8 triliun untuk mendanai sebagian besar biaya akuisisi 80,6% saham LafargeHolcim di PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Pinjaman tersebut akan dilunasi dalam tempo 24 bulan.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengatakan, perseroan dan anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) telah menandatangani fasilitas pinjaman dengan sejumlah bank asing. Dalam transaksi tersebut, Bank BNP Paribas (BNPP), Deutsche Bank AG Cabang Singapura (DB), Maybank Kim Eng Securities PTE Ltd (Maybank), MUFG Bank Ltd (MUFG), dan Standard Chartered Bank (SCB) bertindak sebagai arrangers sekaligus original lenders. Adapun BNPP juga bertindak sebagai facility agent untuk pinjaman dengan nilai hingga US$ 1,28 miliar.
(Baca: LafargeHolcim Sepakat Jual Holcim ke Semen Indonesia Rp 25,7 Triliun)
Nilai pinjaman tersebut sekitar 73% dari total nilai akuisisi 80,6% saham Holcim milik Holderfin BV, anak usaha LafargeHolcim, yang mencapai US$ 1,75 miliar atau Rp 25,7 triliun. Sisa dana untuk kebutuhan akuisisi tersebut kemungkinan akan dipenuhi oleh kas internal perusahaan. Per 30 September 2018, perseroan memiliki kas sebesar Rp 4,08 triliun.
"Pemberian dana dalam pemberian fasilitas dilakukan dalam rangka rencana pengambilalihan Holcim Indonesia oleh SIIB dan tunduk kepada persyaratan penarikan yang diatur dalam perjanjian fasilitas tersebut," kata Agung dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (13/11). Semen Indonesia bertindak sebagai penjamin bagi SIIB dalam perjanjian pinjaman ini.
Pada awal perdagangan hari ini, kabar tentang akuisisi Semen Indonesia terhadap Holcim Indonesia ini mendorong pergerakan harga saham kedua emiten tersebut. Hingga pukul 10.45 WIB, harga saham emiten berkode SMGR ini naik 0,82% menjadi Rp 9.225 per saham meskipun pada pembukaan perdagangan sempat terkoreksi.
Nilai transaksi saham SMGR mencapai Rp 47,14 miliar dengan volume saham yang ditransaksikan 5,16 juta saham. Investor asing mencatat pembelian bersih pada saham Semen Indonesia senilai Rp 16,3 miliar. Sementara itu, harga saham SMCB melaju lebih tinggi hingga 4,99% menjadi Rp 2.000. Nilai transaksi saham SMCB mencapai Rp 93,5 miliar dengan volume saham yang ditransaksikan 47 juta saham.
(Baca: Longgarkan Persaingan, Semen Indonesia Incar Penjualan Ekspor Rp 4,4 T)