Pembatasan Impor Batu Bara Tiongkok Rontokkan IHSG 0,95%

Image title
21 November 2018, 18:30
Papan Bursa Efek Indonesia
Agung Samosir | KATADATA
Suasana grafik bursa saham di Jakarta.

Kebijakan pemerintah Tiongkok yang akan membatasi impor batu bara pada awal 2019 membuat indeks saham sektor pertambangan longsor hingga 5,03%. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,95% ke level 5.948 poin.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, saham pertambangan rontok karena Tiongkok akan membatasi impor batu bara di awal 2019. Kebijakan tersebut dikhawatirkan akan memengaruhi permintaan batu bara dari Indonesia dan membuat harga batu bara global turun. "Pada akhirnya, (pengurangan impor batu bara Tiongkok) membuat laba perusahaan tambang berpotensi turun," kata Aditya kepada Katadata.co.id, Rabu (21/11).

Saham PT Adaro Eergy Tbk (ADRO) merosot hingga 11,78% menjadi Rp 1.310 dan menempatkannya di posisi kedua top losers setelah PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) yang longsor 12,87% menjadi Rp 176. PT Indika Energy Tbk (INDY) di posisi ketiga dengan penurunan 10,29% menjadi Rp 2.180. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) di posisi kelima dengan penurunan 9,08% menjadi Rp 20.025. Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di posisi ketujuh dengan penurunan 6,65% menjadi Rp 4.350 per saham.

Meski begitu, Aditya menilai penurunan saham-saham emiten batu bara ini hanya berlangsung sebentar saja. Pasalnya, kebijakan Tiongkok tersebut baru sebatas wacana. Selain itu, pengaruh sektor pertambangan terhadap pergerakan indeks tidak terlalu besar. "Faktor lain masih lebih besar pengaruhnya terhadap indeks," katanya.

(Baca: Sektor Pertambangan Paling Tertekan, IHSG Turun 0,95% di Sesi I)

Faktor-faktor jangka pendek yang akan memengaruhi IHSG selain batu bara adalah pelemahan indeks global, depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS maupun harga minyak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...