PLTU Sintang Beroperasi, Jumlah Masyarakat yang Menikmati Listrik Naik
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang di Kalimantan Barat resmi beroperasi. Dengan beroperasinya PLTU berkapasitas 21 Megawatt (MW) ini, sekitar 16.153 pelanggan dapat teraliri listrik, dengan asumsi daya tersambung sebesar 1300 Volt Ampere (VA) per pelanggan.
PLTU Sintang yang memiliki tiga unit pembangkitan berkapasitas masing-masing 7 MW ini sebenarnya telah siap menyalurkan listrik secara komersial untuk masyarakat sejak 4 Oktober 2018. Namun, Rabu (21/11) lalu, baru diresmikan.
Peresmian PLTU yang berlokasi di Kelurahan Kedabang, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, ditandai dengan dengan menekan sirene dan menandatangani prasasti. Acara itu dihadiri Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon Masri dan Bupati Sintang Jarot Winarno.
Dalam sambutannya, Machnizon menyampaikan PLTU Sintang ini merupakan bagian dari proyek pembangunan PLTU berskala kecil yang dilaksanakan PLN di kawasan Kalimantan. Selain di Sintang, di Provinsi Kalimantan Barat telah dilaksanakan pembangunan PLTU skala kecil di Ketapang dan Sanggau. Keduanya telah beroperasi penuh.
Nilai investasi pekerjaan konstruksi PLTU Sintang mencapai Rp 357 miliar. Dalam masa pekerjaan konstruksi, PLN melibatkan sekitar 500 lebih tenaga kerja lokal di sekitar PLTU. Adapun, selama beroperasi ada 114 tenaga kerja lokal yang dipekerjakan.
Machnizon berharap keberadaan PLTU akan memperkuat sistem kelistrikan di Kabupaten Sintang dan sekitarnya. “Selain itu, meningkatkan rasio elektrifikasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar dia.
Adapun, rasio elektrifikasi (RE) Kabupaten Sintang kini meningkat menjadi 80,73%, dari sebelumnya 64,76% di Oktober. Elektrifikasi Provinsi Kalimantan Barat juga naikdari 85,49% menjadi 86,88%.
Listrik yang dihasilkan PLTU ini, dapat secara langsung didistribusikan ke pelanggan di Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Kapuas Hulu melalui jaringan 20 kilovolt (kV). PLTU yang berdiri di lahan seluas 12 hektaer ini juga ditargetkan untuk dapat terhubung ke Sistem Kelistrikan Khatulistiwa melalui gardu-gardu induk dan jaringan transmisi 150 kV yang kini tengah dalam proses pembangunan.
(Baca: 32 Proyek Listrik Energi Terbarukan Belum Dapat Kejelasan Dana)
Menurut Bupati Sintang Jarot Winarno, keberadaan PLTU Sintang ini semakin memperkuat kelistrikan di Sintang, walaupun sebenarnya sudah dalam kondisi surplus. Pihaknya berharap membaiknya kondisi kelistrikan di Sintang, akan semakin banyak desa yang dapat teraliri listrik pada tahun-tahun mendatang.