Adhi Karya Siapkan Belanja Modal Rp 4 Triliun-Rp5 Triliun Tahun Depan
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp4 triliun hingga Rp5 triliun untuk tahun 2019. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan proyek di beberapa sektor.
"Mayoritas alokasi capex akan digunakan untuk proyek properti sebesar Rp3 triliun, sisanya akan digunakan untuk investasi beberapa proyek lainnya seperti pembangunan jalan tol dan sistem penyedia air minum (SPAM)," jelas Direktur Keuangan Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson pada acara Public Expose di Jakarta, Kamis (29/11).
Proyek jalan tol yang akan didanai oleh capex tersebut yaitu proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo. Nilai investasi proyek tersebut sebesar Rp23 triliun dengan target penyelesaian finansial (financial closing) pada pertengahan tahun depan. Adhi menganggarkan capex sebesar Rp600 miliar untuk proyek ini.
(Baca: Adhi Karya Optimis Capai Kontrak Baru Rp25,3 triliun Tahun Ini)
Selain itu, capex untuk jalan tol juga akan digunakan oleh Adhi untuk memperbesar porsi kepemilikannya di jalan tol dalam kota. Meski tidak menyebutkan berapa besarnya capex yang dianggarkan, tapi Adhi ingin porsi kepemilikannya di atas 3%.
Sementara untuk proyek SPAM, Entus mengatakan, Adhi akan mulai mengerjakan proyek yang berlokasi di Batam ini tahun depan, yang diperkirakan akan membutuhkan anggaran sebesar Rp1 triliun untuk pembangunannya. "Bendungannya belum selesai juga. Mudah-mudahan tahun depan bendungannya sudah selesai, nanti bikin jalurnya dulu, berjalan paralel," kata Entus.
Entus mengungkapkan, pendanaan capex ini rencananya akan berasal dari kas internal perusahaan dan sumber pendanaan lainnya, yaitu utang dan penawaran umum berkelanjutan (PUB) yang jatahnya masih dikantongi oleh perusahaan sebesar Rp2 triliun.
Selain itu, sumber pendanaan lain yang siap diajajaki oleh Adhi yaitu mendorong entitas anak Adhi untuk masuk ke pasar modal. Dua entitas anak Adhi yang akan didorong untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) yaitu PT Adhi Persada Gedung (APG) dan PT Adhi Commuter Properti (ACP).
Masing-masing entitas anak tersebut diperkirakan akan melepas 30% sahamnya ke publik. Adhi sendiri memegang 99,6% saham APG, 99,9% saham ACP. Rencananya, aksi korporasi tersebut akan dilaksanakan pada triwulan I 2019. "Harusnya tahun ini tapi karena kondisi market seperti ini jadi kita geser tahun depan," kata Entus.
(Baca juga: Holding BUMN dan Perumahan Terbentuk Akhir Desember 2018)