Bappenas: Revolusi Industri 4.0. Bisa Dorong Negara Tanpa Kemiskinan

Image title
7 Desember 2018, 19:59
Bambang Brodjonegoro
Arief Kamaludin|Katadata

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci bagi pelaku usaha agar dapat bertahan di tengah berlangsungnya revolusi industri 4.0. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menilai revolusi industri 4.0. dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan alias Sustainable Development Goals (SDGs).

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pengembangan SDM mutlak diperlukan agar siap menghadapi revolusi industri 4.0. Kondisi ini ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi yang berpotensi menggantikan tenaga manusia dalam proses produksi.

"Menurut studi Mckinsey, 60% jabatan pekerjaan di dunia akan tergantikan oleh otomatisasi. Di Indonesia diperkirakan 51,8% potensi pekerjaan yang akan hilang. Kita harus proaktif memastikan SDM kita siap menghadapi revolusi industri 4.0," kata Bambang di Kantor Kementerian PPN di Jakarta, Jumat (7/12).

Kendati berpotensi menjadi ancaman, dia meyakini, revolusi industri 4.0. dapat membantu Indonesia mencapai tujuan dalam SDGs, jika SDM di Indonesia sudah dipersiapkan secara matang untuk menghadapinya. (Baca juga: Setelah Infrastruktur, Pemerintah Berfokus ke Pembangunan Manusia)

Salah satu, tujuan SDGs yaitu negara tanpa kemiskinan. Menurut Bambang, penggunaan teknologi digital membantu penyaluran bantuan sosial yang lebih tepat sasaran. Pengembangan teknologi juga membantu tercapainya inklusi keuangan dan memberikan akses keuangan lebih luas pada masyarakat miskin.

Perkembangan teknologi juga mampu sejalan dengan tujuan SDGs yaitu meningkatkan kualitas pendidikan. Kehadiran internet memungkinkan proses pembelajaran jarak jauh dengan biaya yang rendah. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan bisa menentukan dengan lebih akurat alokasi waktu dan materi pengajaran yang lebih efektif dan efisien.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...