Wiranto Janji Tekan Kerawanan Pemilu 2019 di Papua
Pemerintah akan menekan Indeks Kerawanan Pemilu di Papua pada 2019. Kasus penembakan terhadap sejumlah pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua pada Minggu (2/12) menjadi rujukan untuk mencegah konflik dalam Pemilu Serentak 2019.
"Sekarang ada perkembangan baru (peristiwa Nduga) dan ini kami masukan dalam Indeks Kerawanan Pemilu lagi," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Wiranto di Hotel Mercure, Jakarta, Senin (10/12). Indeks Kerawanan Pemilu telah dibuat oleh Bawaslu dan Kepolisian sejak enam bulan lalu.
Menurut Wiranto, pemerintah masih memiliki waktu sekitar empat bulan ke depan untuk menekan kerawanan Pemilu di Papua. Dia optimistis jika Pemilu 2019 di Papua bakal netral dan bisa berlangsung tanpa adanya gangguan keamanan.
Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan bakal terus bersinergi dalam mencegah kerawanan di Papua. "Kami harapkan pada jelang hari H Pemilu, kerawanan itu sudah netral, sudah bisa kami eliminasi, termasuk Papua," kata Wiranto.
(Baca: Purnawirawan TNI AD Minta Penanganan KKB di Papua Dipimpin Militer)
Kepolisian sebelumnya menyebutkan jika Papua menjadi perhatian dalam pengamanan Pemilu Serentak 2019. Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, kondisi tersebut terjadi karena Papua masih menggunakan sistem noken untuk pemilihan.
Selain itu, di daerah pegunungan Papua masih terdapat kelompok bersenjata yang dapat mengganggu Pemilu Serentak 2019. "Ini menjadi atensi dari Pak Panglima dan saya," kata Tito di kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (30/11).