Eni Temukan Cadangan Gas Baru di Merakes East
Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Italia, Eni berhasil menemukan cadangan gas baru di Merakes East yang merupakan bagian dari Blok East Sepinggan Kalimantan Timur. Penemuan ini setelah melakukan pengeboran sumur eksplorasi di area tersebut.
Merakes East terletak 33 kilometer (km) arah tenggara dari Lapangan Jangkrik yang juga dioperasikan Eni. Selain itu, hanya 3 km di timur Lapangan Merakes.
Pengeboran sumur dilakukan hingga kedalaman 3.400 meter (measured depth/MD) di kedalaman air 1.592 meter. Dalam pengeboran itu dijumpai 15 meter gas bantalan pasir bersih dalam dua tingkat yang berbeda.
Dari hasil uji produksi, tercatat proses pengiriman gas yang sangat baik dari reservoir. Namun, Eni akan mengumpulkan seluruh data studi terlebih dulu sebelum menyusun rencana pengembangan lapangan.
Analisis data uji menunjukkan bahwa dalam konfigurasi sumur dapat menghasilkan 70 juta kaki kubik per hari (MMscfd) gas. Selain itu ada 1.000 barel per hari (bph) kondensat.
Eni berencana mengintegrasikan infrastruktur Merakes East dengan Lapangan Merakes. Ini karena lokasinya yang berdekatan. Lapangan Merakes sudah mendapatkan persetujuan rencana investasi dari pemerintah beberapa waktu lalu.
Dengan integrasi itu harapannya proyek makin efisien. "Ini akan memungkinkan untuk memaksimalkan sinergi di antara infrastruktur bawah laut serta untuk mengurangi biaya dan waktu pelaksanaan pengembangan subsea di masa depan," mengutip dari situs resmi Eni, kamis (20/12).
Eni telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2001. Saat ini memiliki portofolio aset besar dalam eksplorasi, produksi dan pengembangan.
Eni adalah operator East Sepinggan dengan menerapkan kontrak gross split melalui anak perusahaannya Eni East Sepinggan Limited. Di blok itu, Eni East Sepingan Limited memegang 85% hak kelola. Sisanya dipegang oleh PT Pertamina Hulu Energi Sepinggan Timur sebesar 15%.
(Baca: Resmi Gunakan Gross Split, Eni Ungkap Alasan Ubah Kontrak)
Kegiatan produksi Eni di Indonesia saat ini terletak di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur, terutama melalui Lapangan Jangkrik, di wilayah kerja Muara Bakau. Lapangan ini menghasilkan produksi lebih dari 650 MMscfd.