Medco Peroleh Perpanjangan Kontrak Blok Rimau

Anggita Rezki Amelia
27 Desember 2018, 19:28
Medco Energi
m.skalanews.com
Medco Energi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya memutuskan nasib pengelolaan Blok Rimau setelah kontrak berakhir tahun 2023. Pemerintah menyerahkan blok ini ke pengelola lama yakni PT Medco Energi berdasarkan sejumlah pertimbangan.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan ada tiga pertimbangan pihaknya menyerahkan kembali blok eksisting tersebut ke perusahaan besutan Arifin Panigoro tersebut. Pertama, karena negara mendapatkan pendapatan lebih baik ke depan.

Advertisement

Kedua, adanya komitmen kerja dari Medco. Ketiga, kemampuan Medco untuk mengelola blok tersebut 20 tahun setelah kontrak berakhir. "Blok Rimau yang dapat kontrak barunya adalah Medco E&P Rimau," kata Arcandra di Jakarta, Kamis (27/12).

Kontrak baru ini akan menggunakan skema gross split. Bagi hasil yang diperoleh Medco yakni 53% untuk minyak dan gas 58%. Ini merupakan bagi hasil dasar ditambah variabel split. Komitmen kerja pasti lima tahun yang ditawarkan Medco sebesar US$ 41,3 juta dan bonus tanda tangan US$ 4 juta.

Blok ini akan habis kontrak pada 22 April 2023.Saat ini Blok Rimau dioperatori PT Medco E&P Rimau. Anak perusahaan PT Medco Energi ini memiliki hak kelola hingga 95%. Sisanya dimiliki Perusahaan Daerah Pertambangan Energi.

Lantaran sudah ada perusahaan daerah di blok tersebut, maka nantinya Medco wajib menawarkan 5% lagi kepada daerah terkait kebijakan  PI 10% untuk daerah. 

Blok Rimau terletak di Sumatera Selatan. Blok yang berada di darat ini memiliki luas 1.103 kilometer persegi (km2).

(Baca: Medco Ajukan Perpanjangan Kontrak Blok Rimau dan Tarakan)

Arcandra mengatakan rata-rata produksi blok tersebut saat ini sebesar 8.200 barel per hari (bph). Sedangkan,produksi gasnya mencapai 3,67 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement