Prospek Hulu Migas 2019: Asa dari Tren Positif Harga Minyak & Regulasi

Anggita Rezki Amelia
1 Januari 2019, 06:00
Migas
Dok. Chevron

Nasib industri hulu minyak dan gas bumi (migas) tahun 2019 diprediksi akan lebih baik dari tahun ini. Penyebabnya adalah perbaikan harga minyak mentah.

Direktur Eksektufi ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan faktor yang membuat industri minyak dan gas bumi (migas) lebih baik adalah membaiknya pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi ini akan menyebabkan permintaan minyak meningkat.

Advertisement

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi akan mendorong harga minyak naik ke level yang lebih baik. Sehingga menggairahkan iklim investasi. "Ada harapan lebih baik untuk tahun 2019," kata dia kepada Katadata.co.id, Senin (31/12).

Mengacu data Bloomberg yang melibatkan 24 analis, harga Brent tahun 2019 bisa bertengger di level US$ 70 per barel. Adapun harga Brent, Senin (12/31) sebesar US$ 53,79 per barel untuk kontrak Maret 2019.

Sementara itu perkiraan untuk West Texas Intermediate adalah US$61,13 per barel pada 2019. Adapun harga WTI, Senin (12/31) sebesar US$ 45,81 per barel untuk kontrak Februari 2019."Pasokan dan permintaan global akan mencapai keseimbangan yang baik di tahun 2019." kata Michael Tran, ahli strategi komoditas di RBC Capital Markets LLC.

Namun, prospek hulu migas yang lebih baik di tahun 2019 itu bisa terhambat sejumlah faktor. Salah satunya terkait regulasi sektor migas yang hingga kini belum rampung. Revisi UU Migas yang menjadi inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini sebenarnya sudah masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) sejak 2011, tapi tak kunjung selesai.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement