Saling Tuding Tim Prabowo vs Jokowi atas Ketakutan Debat Capres 2019
Seperti pada setiap pesta demokrasi, masyarakat berharap melihat debat di antara para kontestan, termasuk dalam pemilihan presiden. Kali ini, publik terheran-heran atas kemungkinan adu argumentasi tersebut disetip dari rangkaian kampanye. Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo-Ma’ruf Amin saling menuding lawannya sebagai insiator untuk menghilangkan debat pilpres.
Badan Pemenangan Nasional Prabowo -Sandiaga membantah pihaknya menolak debat Pilpres 2019. Koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan siap mengikuti lima kali debat Pilpres yang diagendakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Bila perlu, tambah jadi sepuluh,” kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Senin (7/1).
(Baca: Jubir Timses Jokowi: Prabowo-Sandiaga Tak Ingin Ada Debat Pilpres)
Pihaknya meminta tak hanya ada debat pilpres, juga penyampaian visi-misi oleh para pasangan calon. Dalam sesi khusus dengan durasi yang panjang, publik bisa mengujinya lebih dalam. Hal ini berbeda ketika penyampaian visi-misi melalui debat pilpres hanya 12 menit. Jika dibuat agenda tersendiri, kata Dahnil, visi-misi dapat dipaparkan selama dua jam.
Nantinya ada panelis yang terdiri dari para ahli ikut membahas visi-misi dari para pasangan calon. “Semua pihak bisa menguji kapasitas dan tawaran yang disampaikan masing-masing calon presiden,” kata Dahnil. (Baca: Timses Jokowi-Ma'ruf: Wacana Kisi-kisi Debat Diusulkan Kubu Prabowo)
Hanya saja, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak setuju terkait wacana penyampaian visi-misi oleh para tim. KPU pun menganulir wacana tersebut. KPU kemudian menyarankan agar penyampaian visi-misi dilakukan sendiri oleh para pasangan calon.
Atas polemik ini, juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa kubu Prabowo-Sandiaga sebenarnya tak menginginkan debat pilpres 2019. Dia menuding kubu Prabowo-Sandiaga hanya mau KPU memfasilitasi penyampaian visi-misi dari para pasangan calon saja.
Hal itu disampaikan Badan Pemenangan Prabowo-Sandi dalam pertemuan tertutup yang digelar oleh KPU. “Mereka minta tidak ada debat, yang ada hanya penyampaian visi-misi,” kata Arya di Posko Cemara, Jakarta, Senin (7/1).
(Baca: Batalkan Penyampaian Visi-Misi, PKS Sebut KPU Terkesan Partisan)
Baginya, usulan tersebut menandakan kubu Prabowo-Sandi takut ada pendalaman visi-misi secara dua arah melalui debat. Dengan hanya menyampaikan visi-misi, Arya menilai kubu Prabowo-Sandiaga cuma menginginkan komunikasi satu arah kepada publik.