Bulog Masih Tunggu Izin Tambahan Impor Jagung 30 Ribu Ton
Perum Bulog menyatakan masih menunggu diterbitkannya Surat Perizinan Impor (SPI) sebelum meralisasikan tambahan impor jagung sebanyak 30 ribu ton untuk kebutuhan sektor pakan ternak. Keputusan tambahan impor dilakukan pemerintah, menyusul ketetapan impor jagung sebanyak 100 ribu ton tahun lalu.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso menjelaskan hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) menugaskan Bulog melakukan impor tambahan. “Nanti Menteri Perdagangan (Enggartiasto Lukita) yang menyikapi,” kata Budi di Jakarta, Kamis (10/1).
(Baca: Kementan: Tambahan Impor Jagung untuk Antisipasi Lonjakan Harga)
Menurut dia, realisasi impor jagung tambahan sebesar 30 ribu ton tersebut harus dilakukan secepatnya. Periode impor jagung akan dibatasi per Februari supaya tidak bertabrakan dengan masa panen jagung. Syarat itu juga berlaku untuk ketetapan impor jagung sebelumnya sebesar 100 ribu ton. Menurut Budi, dari penugasan sebelumnya, masih ada sisa jagung yang belum tiba sebanyak 27 ribu ton.
"Sisa impor jagung 27 ribu ton akan tiba pada pekan depan. Kami sudah data pemesanan dari kelompok usaha kecil maupun peternak,” ujar Budi.
Jagung impor itu antara lain berasal dari Brazil dan Argentina. Bulog juga telah melakukan seleksi untuk kualitas terbaik dengan harga yang murah.