Kementan: Tambahan Impor Jagung untuk Antisipasi Lonjakan Harga
Pemerintah menyatakan segera menerbitkan izin impor jagung tambahan sebesar 30 ribu ton tahun ini. Kementerian Pertanian menyatakan keputusan tersebut dilatari oleh harga jagung pakan di tingkat peternak yang masih tinggi.
Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Sri Widayati mengatakan naiknya harga pakan bisa jadi akibat permintaan yang tinggi. "Ini untuk mengantisipasi karena harganya masih tinggi. Kami mengatakan kurang atau lebih kenaikan harga karena pasokan terhadap permintaan," kata Sri di Jakarta, Selasa (8/1).
Berdasarkan laporan yang dia dapat, harga jagung di tingkat petani saat ini masih berkisar Rp5.800 per kilogram. (Baca: Kemendag Segera Terbitkan Izin Impor 30 Ribu Ton Jagung )
Ia pun belum bisa memastikan bahwa harga jagung akan segera turun, namun diperkirakan petani wilayah Jawa Timur akan mulai masuk masa panen pada pekan ketiga Januari. Dengan begitu, jagung impor tambahan sebesar 30 ribu ton diperkirakan masuk pada Februari atau Maret untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.
Sebelumnya, pada Desember 2018, pemerintah sudah membuka impor jagung sebanyak 100 ribu ton melalui penugasan kepada Perum Bulog.
Namun, pada 2 Januari 2019 dalam rapat koodinasi terbatas di Kemenko Perekonomian, pemerintah kembali mengeluarkan izin impor jagung pakan sebanyak 30 ribu ton. Melalui penambahan impor jagung itu maka secara keseluruhan impor jagung mencapai 130 ribu ton.
Menurut catatan, realisasi impor jagung yang sudah masuk ke Indonesia sebesar 73 ribu ton, sisanya sebanyak 30 ribu ton baru akan masuk pada 10 Januari 2019.
Sebanyak 73 ribu ton jagung yang sudah masuk, terdiri dari 60 ribu ton didistribusikan kepada peternak di Teluk Lamong dan sisanya didistribusikan ke Cigading, Banten. "Itu memang untuk sentra peternak layer kan banyaknya ada di Jawa Timur," katanya.