Pabrik Kereta Api INKA Segera Dibangun, Produksi 4 Kereta Per Hari
Rencana pembangunan pabrik kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia milik PT INKA (Industri Kereta Api) di Kabupaten Banyuwangi akan segera dimulai. Proses peletakan batu pertama pembangunan akan dilakukan pada 24 Januari 2019.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, semua persiapan teknis terkait peletakan batu pertama itu telah rampung dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkeretaapian yang berpusat di Madiun tersebut. Anas berharap pembangunan pabrik kereta api ini juga dapat menjadi stimulan baru bagi ekonomi Banyuwangi.
"Alhamdulillah, pihak INKA dan mitranya dari Swiss, Stadler Rail Group, sudah beberapa hari ini di Banyuwangi. Dulu rencana 'groundbreaking' akhir Desember 2018, tapi ternyata masih perlu penyesuaian jadwal karena akan dihadiri beberapa menteri," ujar Anas dalam keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi, Jumat, (11/1).
Direktur Teknologi dan Komersial PT INKA Agung Sedaju mengatakan, peletakan batu pertama direncanakan pada 24 Januari 2019. "Semua persiapan teknis sudah selesai, kami tinggal menyusun jadwal saja terkait kehadiran Ibu Menteri BUMN untuk memimpin peletakan batu pertama," kata Agung.
(Baca: Kereta “Made In” Indonesia Melanglang Buana)
Industri kereta api yang difokuskan menggarap pasar ekspor tersebut dibangun di lahan seluas 84 hektare di Kecamatan Ketapang, Banyuwangi. Pembangunan tahap pertama ditargetkan rampung akhir 2019.
"Awal 2020 isi mesin dan teknologi, pertengahan 2020 mulai produksi. Kami menargetkan bisa memproduksi empat kereta 'made in Banyuwangi' per hari untuk memenuhi pesanan ekspor," ujarnya.
Agung menjelaskan dalam pengembangan industri kereta api di Banyuwangi ini, pihaknya bekerja sama dengan Stadler Rail Group dari Swiss.
