Luhut Ingin RI Tiru Skema Pertanian Alami Tanpa Biaya dari India
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendorong kerja sama pertanian alami berbiaya nol (Zero Budget Natural Farming/ZBNF) dengan salah satu negara bagian India, Andhra Pradesh.
Dalam pembicaraannya bersama Chief Minister Andhra Pradesh, N. Chandrababu Naidu, dia menyatakan akan mengirim perwakilan dari enam kabupaten di Indonesia ke negara bagian tersebut pada bulan depan.
"Kami harap mereka dapat dilatih dalam satu kurun waktu sehingga mereka bisa membawa pulang teknologi dan pengetahuan tersebut ke Indonesia, guna meningkatkan kualitas petani Indonesia," kata dia dalam keterangan resmi dari Swiss, Rabu (23/1).
(Baca: Genjot Produksi, Kementan Fokus Perluas Penanaman Padi di Lahan Rawa )
Dia juga menekankan agar kerja sama kedua pihak bisa cepat dilakukan. Sebab, peningkatan kesejahteraan petani menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Selain itu, nihilnya biaya pertanian juga diharapkan bisa membantu mengurangi tingkat kemiskinan petani.
Menurut Luhut, dalam penerapan pertanian alami berbiaya nol, Indonesia akan mengurangi penggunaan pupuk kimia. "Itu membawa dampak negatif terhadap kesehatan serta tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani," ujarnya.
Asisten Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Satya Tripathi berharap kedua negara dapat berkolaborasi. Sebab, keberlangsungan pertanian tanpa pupuk kimia juga menjadi solusi untuk mengurangi efek negatif lingkungan terhadap global.
(Baca: Polemik Pangan, Mentan: Praktik Mafia dari Beras hingga Pupuk)
ZBNF program tanpa penggunaan bahan kimia dalam kegiatan agrikultur. Sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi untuk membeli pupuk kimia, di samping berguna menjaga kesehatan pekerja dan lingkungan.
Andhra Pradesh telah mengimplementasikan program skema pertanian alami tanpa biaya sejak 2016 dengan melibatkan 40 ribu petani. Jumlah keikutsertaan berkembang pesat menjadi 523.000 orang petani pada 2018.
Dengan program tersebut, pemerinta Andhra Pradesh mengklaim produksi padi meningkat sampai 15%, kacang tanah naik 26%, sedangkan kapas lebih baik 10%.