Kejar Pertumbuhan DPK 15% Tahun Ini, BTN Luncurkan Program Poin Serbu
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini sebesar 15% dari tahun lalu. Salah satu upaya mereka mencapainya dengan meluncurkan Program Poin Serbu (Serba Untung) BTN.
Program tersebut sebelumnya sudah ada di BTN, hanya saja skema penukaran poin dilakukan dengan cara diundi secara berkala. Kali ini, BTN memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk menukar poinnya dengan hadiah yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan perubahan skema penukaran poin untuk tahun ini, untuk menarik sebanyak mungkin nasabah baru dan meningkatkan saldo tabungan. "Selain itu, untuk meningkatkan fee based income (pendapatan non bunga) dari transaksi nasabah lewat seluruh aplikasi,” kata Maryono usai meluncurkan Program Poin Serbu BTN di Jakarta, Jumat (25/1).
Skema pemberian hadiah tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan nasabah ritel oleh bank plat merah tersebut. Untuk itu, tahun ini DPK ritel diharapkan bisa terkumpul menjadi sekitar Rp 58,8 triliun atau tumbuh 15,9% dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar Rp 51,6 triliun. Jumlah nasabah baru juga diharapkan bertambah sekitar 1,5 juta rekening.
(Baca: Rencana BTN Akuisisi PNM-IM Masih Membicarakan Potensi Sinergi Bisnis)
Selain meraup DPK murah, Bank BTN juga memburu fee based income lewat transaksi elektronik. Ada pun, transaksi elektronik yang diburu merupakan transaksi dengan kartu debit maupun dengan aplikasi mobile banking dan internet banking Bank BTN. “Pertumbuhan e-commerce dan fintech di Indonesia membuat transaksi digital meningkat pesat dan mengerek fee based income,” kata Maryono.
Tahun lalu, bank dengan kode saham BBTN ini mencetak pendapatan non bunga dari transaksi elektronik sekitar Rp 114 miliar dengan jumlah transaksi menyentuh sekitar 250 juta transaksi. Tahun ini, Maryono memasang target peningkatan fee based income hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu dan volume transaksi ditargetkan sekitar 288 juta transaksi.
Maryono optimstis, transaksi elektronik akan terus meningkat karena Himpunan Bank Negara (Himbara) dinilainya makin solid melakukan sinergi layanan perbankan elektronik seperti ATM link dan EDC Link. "Ke depan LinkAja suatu integrasi pembayaran dengan teknologi QR code,” kata Maryono.
Dengan adanya program ini, nasabah yang melakukan beberapa aktivitas perbankan maupun transaksi, berhak mengoleksi poin sebesar 1 hingga 10 poin tergantung jenis transaksi dan nilai tabungan ataupun penambahan saldo tabungan.
(Baca: BTN Perkirakan Pertumbuhan KPR Tahun Depan Melambat )