Pemerintah Restrukturisasi Jiwasraya, Menteri Rini Bantah Diambil BRI

Dimas Jarot Bayu
28 Januari 2019, 17:47
Rini Soemarno
Arief Kamaludin|Katadata

PT Asuransi Jiwasraya sedang terbelit masalah keuangan. Perusahaan pelat mereah itu pun terpaksa menunda pembayaran kewajiban polis para nasabahnya senilai Rp 802 miliar.

Di tengah polemik tersebut, beredar kabar bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan mengambil alih Jiwasraya. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membantah bahwa tidak ada rencana akuisisi oleh BRI. “Tidak, tidak ada. Jangan gosip-gosip,” kata Rini di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/1).

Menurut dia, kementeriannya tengah melakukan restrukturasi terhadap Jiwasraya. Hal ini agar investasi perseroan menjadi sehat kembali. Alhasil, ekspansi bisnis dari Jiwasraya dapat berjalan lancar. “Yang penting direstrukturisasi dengan baik,” kata Rini.

(Baca: Jiwasraya Target Peserta Roll Over JS Saving Plan 45% )

Sebelumnya, Jiwasraya terpaksa menunda pembayaran 711 polis produk bancassurance bernama JS Saving Plan yang dipegang oleh 17 ribu peserta. Jiwasraya mengungkapkan penundaan ini lantaran ada masalah likuiditas yang membelit keuangan perusahaan.

Atas dasar itu, manajemen Jiwasraya memiliki sejumlah strategi untuk meningkatan kinerja di sepanjang 2019 dan memenuhi kewajiban polis produk JS Saving Plan. Pertama, manajemen akan meningkatkan penjualan produk asuransi Jiwasraya kepada peserta baru dan menambah manfaat produk asuransi kepada peserta lama.

Kedua, mengembangkan varian produk asuransi Jiwasraya yang sifatnya lebih sederhana dan kekinian seperti asuransi mikro dengan premi yang ringan. Ketiga, melakukan efisiensi dengan mengembangkan platform digital.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...