Percepat Konstruksi, BP Tambah Pekerja Proyek Tangguh
BP Indonesia berupaya mempercepat pengerjaan Proyek Tangguh Train 3 yang saat ini masih dalam tahap konstruksi. Upaya ini dilakukan dengan menambah jumlah pekerja yang mengerjakan proyek tersebut. Dengan begitu, proyek ini bisa selesai dan beroperasi dua tahun lagi.
Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan bahwa saat ini perkembangan terkait proyek tangguh masih tetap berjalan. “Saat ini tenaga kerja untuk pekerja konstruksi, sudah bertambah menjadi sekitar 5 ribu - 7 ribu orang, bukan pekerja tetap,” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (14/2).
Dengan bertambahnya jumlah tenaga kerja konstruksi, BP berharap pengerjaan konstruksi proyek tangguh dapat segera dirampungkan dan segera dapat beroperasi. “Mudah-mudahan kalau semua berjalan lancar insya allah 2021,” tambahnya.
Train 3 merupakan bagian dari Proyek Tangguh. Proyek kawasan pengembangan migas ini memiliki enam lapangan gas di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar Berau dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat.
(Baca: Arcandra Sebut BP dan Pertamina Capai Kesepakatan Jual Beli Kondensat)
Proyek Tangguh sudah memiliki 2 train dengan kapasitas masing-masing 3,8 juta ton per tahun (MTPA). Dengan beroperasinya Train 3, total kapasitas proyek pengolahan gas ini akan mencapai 11,4 juta MTPA.
Untuk diketahui, Tangguh dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor SKK Migas. BP memegang 40,22% saham di proyek tersebut. Komposisi hak kelola BP meningkat dari semula 37,16% setelah Talisman keluar dari proyek tersebut.
Pengelola lainnya adalah MI Berau B.V sebesar 16,30 persen, CNOOC Muturi Ltd 13,90%, Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd 12,23%, KG Berau Petroleum Ltd sebesar 8,56%, KG Wiriagar Petroleum Ltd sebesar 1,44%. Lalu ada Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc dengan hak kelola 7,35%.