Akuisisi Newmont, Barrick Gold Tawarkan Rp 250 Triliun

Image title
26 Februari 2019, 19:25
freeport-indonesia-proses-penambangan.jpg
Ilustrasi penambangan emas.

Barrick Gold Corp tawarkan akusisi seluruh saham salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia yakni Newmont Mining Corp. Perusahaan asal Kanada itu menawar saham Newmont sebesar US$ 17,8 miliar atau sekitar Rp 250 triliun.

Dikutip dari Bloomberg, Barrick menghargai saham Newmont sebesar US$ 33,50 per lembar saham atau lebih rendah delapan persen dari penutupan perdagangan di bursa Amerika Serikat.

Tawaran itu ditolak Chief Executive Officer Newmont Garry Goldberg. "Ini adalah upaya putus asa dan aneh untuk mengacaukan kesepakatan kami," katanya dalam wawancara kepada Bloomberg kemarin, Senin (25/2).

Barrick sebelumnya telah merilis surat kepada dewan direksi Newmont dengan rincian kesepakatan dan mendesak mereka menyetujuinya. Banyak pihak menyebut ini adalah upaya Barrick untuk merebut Newmont dengan paksaan alias hostile takeover.

Pendiri Barrick, Peter Munk, telah lama bermimpi menjadi penambang emas terbesar di dunia. Kalau perusahaan berhasil mengambil alih Newmont maka mimpi ini akan terwujud. Tapi di sisi lain, dalam Barrick juga sedang berjuang mengimbangi masalah hutang dengan menjual aset dan mencari usaha patungan.

Newmont merupakan perusahaan pertambangan multinasional yang berdiri sejak 1916 di AS. Sahamnya telah bertransaksi di Bursa Efek New York sejak 1940. Perusahaan telah memiliki sejarah lebih satu abad dalam menambang emas, tembaga, perak, timah, seng, litium, uranium, batu bara, nikel, bahkan minyak dan gas bumi.

Saat ini Newmont mempekerjakan 20 ribu karyawan. Wilayah operasinya meliputi lima benua di tujuh negara.

"Para pemegang saham saat ini harus memilih dua kesepakatan. Yang satu menawarkan saham dengan premi 17 persen. Satunya lagi memberikan diskon (harga saham)," ujar Goldberg.

Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...