Kementan Gelar Temu Teknis Penyuluh Pertanian dan Petani Andalan

Image title
Oleh - Tim Publikasi Katadata
27 Februari 2019, 13:53
KEMENTAN
Katadata

Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Temu Teknis Penyuluh Pertanian dan Petani Andalan untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia pertanian. Acara dilaksanakan di Tajug Gede Cilodong, Desa Cibungur, Bungursari, Purwakarta, Rabu (27/2). Temu teknis ini mengangkat tema “Temu Teknis Penyuluh dan Petani untuk Mewujudkan Petani Hebat, Maju dan Makmur”.

Hadir dalam acara ini Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro yang mewakili Menteri Pertanian, Dirjen Hortikulttura Suwandi, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Momon Rusmono dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika. Selain itu ada Sekretaris Daerah Purwakarta Ius Permana, dan Kepala Dinas Pertanian Purwakarta Agus R Suherlan, serta 10.000 petani, penyuluh, Santri Tani, siswa SMK Pertanian dan mahasiswa perguruan tinggi pertanian dari lima Kabupaten di Jawa Barat, yaitu Purwakarta, Subang, Cianjur, Karawang, dan Indramayu.

Dalam rangkaian kegiatan dicanangkan gerakan tanam padi gogo 98 Varietas dan pelepasan ekspor buah manggis ke Tiongkok sebanyak 3.010 ton. Kementerian Pertanian juga menyerahkan bantuan senilai Rp 15 miliar  berupa benih berbagai komoditas,  bibit ayam dan domba, serta berbagai Alat Mesin Pertanian (Alsintan). 

Syukur menuturkan pemberian bantuan ini merupakan bentuk apresiasi dari Kementan kepada para petani atas prestasinya dalam mempertahankan swasembada pangan dan yang berkelanjutan. Penyuluh dan petani harus tetap bekerja keras dalam mewujudkan lumbung pangan dunia 2045.

“Penyuluh dan petani harus memiliki daya saing, inovatif dan memberi manfaat lebih luas bagi pembangunan pertanian Indonesia,” katanya. 

Syukur menegaskan Temu Teknis Penyuluh Pertanian dan Petani Andalan ini diharapkan akan menginspirasi petani dan santri tani millenial untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia pertanian. Mereka didorong lebih giat mendampingi petani dan menerapkan teknologi dalam mewujudkan swasembasa pangan berkelanjutan.

"Potensi petani milenial dalam peningkatan ekspor pertanian semakin signifikan dan juga peningkatan kesejahteraan petani," tegasnya.

Terkait gerakan tanam padi gogo, Syukur menjelaskan dengan alat mesin pertanian modern, Kementan tidak hanya mengoptimalkan pengembangan lahan pertanian produktif, tetapi juga lahan kering yang  mencapai satu juta hektar di seluruh Indonesia.

 “Produktivitas padi gogo antara 4 sampai 5 ton per hektar. Umurnya empat bulan. Di Purwakarta sendiri ada 30 ribu hektar potensi lahan kering yang ditanami padi gogo," jelasnya.

Terobosan dan Capaian

Halaman:
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...