Sentimen dari Tiongkok Sebabkan IHSG Ditutup Koreksi 0,73%

Happy Fajrian
5 Maret 2019, 18:32
Bursa
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Kekhawatiran melemahnya perekonomian Tiongkok membuat IHSG Selasa (5/3) terkoreksi 0,73%.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup dengan koreksi sebesar 0,73% ke level 6.441,28 pada akhir perdagangan saham Selasa (5/3) di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG sedikit memperbaiki posisinya setelah pada akhir sesi I terkoreksi hingga 1,11%.

Sembilan dari sepuluh indeks sektoral terkoreksi, dipimpin sektor konsumer dengan koreksi terbesar 1,43%, diikuti pertanian yang turun 0,9%, manufaktur turun 0,78%, tambang turun 0,63%, keuangan turun 0,54%, serta infrastruktur turun 0,54%.

Sektor properti juga terkoreksi cukup dalam sebesar 1,27%, perdagangan turun 0,95%, dan industri dasar terkoreksi 0,48%. Indeks sektor aneka industri yang sempat terkoreksi 0,83% pada sesi I, ditutup di teritori hijau dengan kenaikan sebesar 1,3%.

"Sentimen hari ini karena kekhawatiran pelemahan ekonomi Tiongkok berlanjut. Jadi bursa Asia, termasuk Indonesia, melemah bersamaan. Memang Indonesia paling lemah hari ini," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Selasa (5/3).

(Baca: Seluruh Sektor Terkoreksi, Sesi I IHSG Terkoreksi Makin Dalam 1,11%)

Kekhawatiran investor terkait melemahnya ekonomi Tiongkok terjadi setelah pemerintah Tiongkok menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negaranya di kisaran 6% sampai 6,5%. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada 2018 sendiri menjadi rekor pertumbuhan ekonomi terendah selama 28 tahun terakhir.

Untuk menangkal berlanjutnya laju pelemahan ekonomi, Pemerintah Tiongkok mengeluarkan stimulus berupa pemotongan pajak yang nilainya setara 2 triliun Yuan (US$ 298 miliar) tahun ini. Merespon kebijakan ini, bursa saham Tiongkok, indeks Shanghai, langsung melesat naik 0,88% di tengah bursa Asia yang memerah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...