Tingkatkan Produksi, Pertamina EP Kerjakan EOR di 2 Lapangan Migas
PT Pertamina EP (PEP) saat ini sedang mengerjakan program teknologi tingkat lanjut (Enchanced Oil Recovery/EOR) pada dua lapangan migas di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Program ini dilakukan untuk meningkatkan produksi di lapangan tersebut.
“Pararel dengan program pengeboran. PEP saat ini juga mengerjakan project EOR Tanjung dan Jirak,” kata Direktur Utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf kepada Katadata.co.id Jumat (8/3).
Pemilihan metode injeksi polimer di Lapangan Tanjung sudah mempertimbangkan beberapa kriteria, seperti temperatur reservoir, fluida reservoir dan kondisi geologi. Pertimbangan lainnya menggunakan polimer, karena teknik EOR ini sudah terbukti dapat meningkatkan perolehan minyak dan telah banyak digunakan di lebih dari 50 lapangan di dunia.
Menurut Nanang, teknologi EOR dapat meningkatkan jumlah minyak yang diekstrak dari ladang minyak mencapai 30-60%, dibandingkan 20-40% dengan menggunakan primary dan secondary recovery. Tahun ini, Pertamina EP berencana melakukan program OER pada 11 lapangan migasnya. Program ini diharapkan bisa meningkatkan produksi hingga 60%.
(Baca: Tahun Ini, Pertamina Lakukan Program EOR di 11 Lokasi)
Selain pengerjaan proyek EOR, Nanang juga menyampaikan masih ada rencana kegiatan lain dalam waktu dekat ini. Kegiatan tersebut adalah survei seismik 3D dan 2D Pesut Emas di Blok Donggi-Matindok, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kemudian pembangunan fasilitas produksi Bambu Besar-Akasia Bagus di Jawa Barat.
Untuk mengejar target produksi di tahun ini, Pertamina EP menganggarkan dana investasi sebesar US$ 698 juta, atau lebih banyak dari realisasi tahun lalu US$ 606 juta. Peningkatan investasi tersebut dikarenakan meningkatnya kegiatan yang dilakukan Pertamina EP di 2019.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini menargetkan pendapatan tahun ini sebesar US$ 3,8 miliar, atau naik dari tahun lalu yang mencapai US$ 3,16 miliar. Laba bersih ditargetkan sebesar US$ 755 juta atau lebih banyak dari tahun lalu yang mencapai US$ 753 Juta.
(Baca: Target Produksi Minyak Pertamina EP Tahun Ini Naik, Gas Turun)