BKPM Optimistis Investasi Sektor Pariwisata Naik di 2019

Cindy Mutia Annur
11 Maret 2019, 16:16
BKPM Lembong
Katadata | Arief Kamaludin
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyebut investasi di sektor pariwisata secara global mengalami penurunan sebesar 20 % pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, ia optimistis pertumbuhan sektor ini akan meningkat pada 2019.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyebut investasi di sektor pariwisata secara global mengalami penurunan sebesar 20 % pada 2018 dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, ia optimistis pertumbuhan sektor ini akan meningkat pada 2019.

“Melihat tren seperti jumlah wisatawan, pertumbuhan di sektor airline, (sektor) lifestyle saya yakin investasinya akan lebih kencang lagi di tahun ini dan tahun depan,” ujar Thomas saat ditemui di ICE BSD City, Banten, Senin (11/3).

Thomas mengatakan, lembaganya tengah mendorong sinergi antara pelaku ekonomi digital dengan sektor pariwisata. Ia berharap para pelaku bisnis maupun pemerintah daerah dapat mengembangkan investasi pariwisata melalui peranan aplikasi daring maupun media sosial.

Dengan sinergi tersebut, menurut dia, pertumbuhan industri pariwisata bisa naik seiring dengan perkembangan teknologi digital. Wisatawan pun dapat dengan mudah mencari informasi mengenai objek wisata, restoran atau cafe, memesan hotel, hingga mencari atraksi hiburan.

(Baca: Kembangkan Potensi Daerah, BKPM Gelar Regional Investment Forum)

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia Rudiantara mengatakakan pergeseran pola pikir sektor pariwisata yang hanya dilihat dari nilai investasinya merupakan hal yang salah. Menurut dia, seharusnya dibangun mindset bagaimana menumbuhkan tingkat keuntungan dari pelaku bisnis dan ekosistemnya.  

“Jadi kita melihat industri digital itu bukan sebagai investasi, justru sebagai berapa peningkatan revenue-nya (keuntungan),” ujar Rudi.

Hal ini sejalan target nilai ekonomi digital Indonesia di 2020 yang mencapai USD 130 miliar atau sekitar Rp 1.857 triliun. Angka itu lebih dari 11 % Gross Domestic Product (GDP) Indonesia.  

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...