Murphy Oil Jual Sahamnya di Malaysia ke Perusahaan Minyak Thailand

Image title
22 Maret 2019, 21:09
Migas
ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo
Ilustrasi lapangan minyak.

Perusahaan minyak asal Amerika Serikat (AS) Murphy Oil Corporation melepas saham dua anak usahanya di Malaysia yakni Murphy Sabah Oil Co Ltd dan Murphy Sarawak Oil Co Ltd ke PTT Exploration and Production Public Co Ltd (PTTEP). Rencananya, PTTEP bakal membeli saham kedua perusahaan itu senilai US$ 2,13 miliar atau sekitar Rp 29,8 triliun.

Melalui pernyataan resminya, Murphy Oil menyampaikan bahwa PTTEP bakal membayar secara tunai. Selain itu, PTTEP akan membayar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk hasil pengeboran tertentu dari kedua perusahaan di masa yang akan datang. Tambahan pembayaran itu dilunasi sebelum Oktober 2020. PTTEP merupakan perusahaan minyak asal Thailand.

Presiden sekaligus CEO Murphy Roger W Jenkins menyampaikan, perusahaannya sudah beropasi di Malaysia selama 20 tahun. “Saya umumkan, transaksi secara tunai ini akan menguntungkan pemegang saham dengan sepenuhnya memonetisasi cadangan kami,” ujarnya dikutip dari TheStar.com, Jumat (22/3).

(Baca: Arcandra: Murphy Oil dan BP Kaji Peluang Ikut Lelang 26 Blok Migas)

Jenkins berharap, langkah ini bisa menyederhanakan bisnis perusahaan sehingga bisa fokus pada aset inti di AS. Selain itu, menurutnya transaksi ini akan memberikan fleksibilitas keuangan yang lebih besar. Dengan begitu, perusahaan bisa mengembalikan uang tunai ke pemegang saham melalui pembelian kembali saham.

Selain itu, Murphy ingin memperkuat neraca perusahaan dengan mengurangi utang. “Kami mengucapkan selamat kepada PTTEP atas pembelian ini dan kami akan mendukung mereka dalam transisi bisnis yang lancar selama beberapa bulan ke depan,” ujar dia.

Sejalan dengan hal itu, ia mengucapkan terima kasih kepada mitra jangka panjangnya di Malaysia yakni Petronas, Petronas Carigali dan Pertamina. “Kami menantikan keberhasilan transisi para karyawan ke PTTEP,” kata Jenkins.

Seiring dengan aksi korporasi ini, Murphy menargetkan bisa meraup untung atas penjualan sebesar US$ 900 juta hingga US$ 1 miliar pada tahun ini.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...