Kritik Prabowo soal Anggaran hingga Kebohongan Penasihat Jokowi

Ameidyo Daud Nasution
30 Maret 2019, 22:51
Debat Capres IV
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Capres nomor urut 01 Joko Widodo ( kedua kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua KPU Arief Budiman (tengah) sebelum mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional.

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengritik minimnya anggaran pertahanan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Dalam Debat Capres 2019 putaran keempat, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyebut Jokowi mendapatkan laporan yang salah dari konsultan militernya.

Jokowi awalnya menyatakan anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 107 triliun atau kedua terbesar setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Namun, Prabowo menaksir angka tersebut hanya 5% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan 0,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Rasio itu jauh dari Singapura yang anggaran pertahanannya mencapai 3% dari PDB.

Advertisement

Prabowo lantas menyindir Jokowi mendapatkan laporan yang salah dari bawahannya soal kemampuan tempur dan pertahanan Indonesia. "Masalah pertahanan keamanan, mungkin Pak Jokowi dapat briefing yang kurang tepat," kata Prabowo, di Jakarta, Sabtu (30/3). 

Jokowi mengatakan, ia memerintahkan Kementerian Pertahanan membangun tiga divisi tempur baru yang berada di Gowa (Sulawesi Selatan), Sorong (Papua Barat), dan Biak (Papua). Selain itu dia memerintahkan TNI menggelar pasukan di empat titik, yakni Natuna, Morotai, Saumlaki, dan Biak.

Jokowi menilai pernyataan Prabowo tersebut seolah tak percaya dengan TNI. Padahal, Jokowi sebagai masyarakat sipil sangat percaya pada kekuatan TNI. Dalam pembenahan alat utama sistem pertahanan (alutsista), Jokowi meminta anggaran pertahanan diberikan kepada industri dalam negeri terkait. "Saya percaya TNI dalam menjalankan kedaulatan negara," kata Jokowi.

(Baca: Prabowo Bakal Janji Tambah Anggaran Pertahanan dalam Debat Keempat)

Mantan Danjen Kopassus tersebut menanggapi pernyataan Jokowi. Menurutnya, diplomat negara lain bisa jadi sedang menghitung kekuatan Indonesia. Oleh sebab itu, dia menanyakan berapa banyak peluru, kapal selam, hingga pesawat tempur yang dimiliki Indonesia. "Bukan saya tidak percaya, saya percaya pada TNI. Saya lebih TNI daripada TNI," kata Prabowo.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement