Pembahasan Soal Pengembangan Blok Masela Mulai Mengerucut
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyatakan pembahasan soal rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Masela mulai mengerucut. Sebelumnya diketahui salah satu poin utama pembahasan adalah soal biaya pengembangan.
Menurut dia, pihaknya dalam tahap memberikan rekomendasi kepada Inpex Corporation selaku kontraktor Blok Masela, bila masih ada perbedaan pandangan. "Kami sampaikan rekomendasi bagaimana solusi ke depan," ujar dia di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (4/4).
(Baca: Proyek Blok Masela Butuh Lahan Luas, Tanah Sudah Dibebaskan Bisa Batal)
Soal biaya pengembangan, ia menyatakan pembahasan harus dilakukan secara matang. Tujuannya, agar tidak terjadi ekspektasi dan desain yang di luar harapan. Dari sisi SKK , ia menekankan, tidak boleh mengambil asumsi-asumsi yang minimum untuk kalkulasi biaya. “Kami harus cari titik semuanya rasional," kata dia.
Adapun bagi hasil (split) dan insentif yang dirancang saat ini masih bisa dikaji ulang saat proyek sudah terealisasi nantinya. "Karena ini kan, kami berdebat dengan sebuah rencana. Padahal realisasinya dilihat pada saat pelaksanaan project," kata dia.
(Baca: Biaya Tinggi Jadi Alasan Tertundanya Pengembangan Blok Masela)
Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani berharap pembahasan PoD Blok Masela bisa segera rampung. Sebab, pengembangan blok tersebut sangat penting meskipun tantangannya besar. "Ini kompensasi dari produksi dari lapangan-lapangan lain yang mulai turun. Dia akan peak up nanti," ujarnya.
