Pengamat Peringatkan Risiko Inpex Batal Garap Blok Masela
Pengamat Energi dari ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengingatkan beberapa risiko dari berlarutnya pembahasan mengenai pengembangan Blok Masela. Risiko tersebut dari mulai menyusutnya peluang pasar hingga batalnya kontraktor menggarap proyek tersebut.
Ia mengatakan, bila pembahasan berlarut sehingga pengembangan Blok Masela tertunda-tunda, ada risiko pasar Liquefied Natural Gas (LNG) jenuh. "Nanti keburu pasar LNG jenuh, karena produksi dari tempat lain masuk," kata dia saat dihubungi katadata.co.id, Jumat (5/4).
Berlarutnya pembahasan Blok Masela yang berujung pada tertundanya pengembangan proyek tersebut juga berpengaruh terhadap manfaat ekonominya. Selain itu, ada risiko mundurnya kontraktor -- Inpex Corporation -- dari proyek tersebut. Sebab, Final Investment Decision (FID) belum dibuat sehingga masih bisa berubah.
(Baca: Biaya Tinggi Jadi Alasan Tertundanya Pengembangan Blok Masela)
“FID-nya masih bisa berubah yaitu untuk pull out dari Blok Masela kalau memang tidak kunjung ada kepastian dan kejelasan,” kata dia. Hal ini lantaran FID perusahaan multinasional selalu melihat berbagai aspek.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa pembahasan mengenai rencana pengembangan Blok Masela (Plan of Development/PoD) sudah mulai mengerucut. Namun, ia tak menjelaskan secara rinci progres pembahasannya.