Hasil Hitung Cepat Unggulkan Jokowi, Masih Ada Potensi Rupiah Melemah

Image title
18 April 2019, 14:32
pergerakan rupiah terhadap dolar AS, hasil hitung cepat Pilpres 2019, pemilu, Jokowi, Prabowo, pekerjaan rumah Jokowi, Fitch Ratings
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi rupiah terhadap dolar AS.

Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih presiden dan wakilnya sudah dilaksanakan kemarin, Rabu (17/4). Sejauh ini, perhitungan cepat (quick count) menempatkan pasangan nomor 01, Joko Widodo-Ma'aruf Amin sebagai pemenanganya. Bagaimana pengaruhnya terhadap nilai tukar rupiah?

Hingga pukul 13.23 WIB, tercatat nilai tukar rupiah menguat terdahap dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,31% dari perdagangan sebelumnya. Nilai tukar saat ini tercatat Rp 14.041 per dolar AS.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam menilai, meski sejauh ini rupiah menguat, namun hal itu belum tentu bakal terjadi di pekan depan. Ada beberapa alasan yang akan melemahkan nilai tukar.

(Baca: Sri Mulyani: Faktor Wait and See Tidak Ada Seusai Pilpres 2019)

Pertama, kemenangan pasangan Jokowi-Maaruf Amin masih berdasarkan perhitungan cepat sehingga hal itu belum resmi. Terlebih, lawan politiknya, Prabowo Subianto, masih mengklaim dirinya lebih unggul. "Jadi, investor masih akan menunggu," katanya Kamis (18/4).

Alasan selanjutnya, proses Pemilu 2019 tidak berhenti pada hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum. Kubu Prabowo kemungkinan besar akan menggugat ke Mahkamah Konstitusi kalau hasil penghitungan itu memenangkan Jokowi.

Alasan terakhir, jika KPU sudah resmi menetapkan Jokowi pemenang dan Prabowo menerima, rupiah masih tetap dipengaruhi juga oleh kondisi global. "Kalau globalnya tetap dovish, rupiah dalam jangka menengah-panjang berpotensi menguat," kata Piter.

(Baca: Rupiah Bergerak Positif Usai Hitung Cepat Hasil Pilpres 2019)

Menurut Piter, pengumuman resmi dari KPU soal pemenang Pilpres untuk masa jabatan 2019-2024 ini, bakal membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung stabil dan menguat. Namun, dengan catatan, kondisi global tetap dovish. Hingga akhir tahun ia memperkirakan rupiah akan bertahan di bawah Rp 14.000 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyebut, kemenangan Jokowi hanya sementara. "Pasar merespon positif kemenangan ini walaupun hanya temporer," kata Lana seperti dikutip dari Antara.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...