Jokowi Siapkan Badan Khusus Pengelolaan Dana Riset
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bakal menyiapkan badan pengelola dana riset. Tujuannya, agar anggaran untuk penelitian bakal lebih jelas dengan menyatukan semua lembaga riset pemerintah yang ada di Indonesia.
Jokowi menjelaskan konsolidasi pembentukan badan pengelola dana riset tengah dalam proses penilaian. “Kami ingin konsolidasikan semua lembaga riset agar visi dan arah riset ke depan semakin jelas, mana yang mau dituju, apa yang mau diriset, hasilnya lari ke mana, semuanya,” katanya di Jakarta, Rabu (24/4).
Nantinya, badan pengelola dana riset yang sudah terkonsolidasikan akan menyiapkan dana abadi untuk riset. Ketersediaan dana riset ini cukup penting, sebab alokasi dana riset di Indonesia tergolong minim jika dibandingkan dengan sejumlah negara. Sebagai contoh, pada 2018 pengeluaran dana riset hanya 0,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sekitar US$ 10,6 miliar.
(Baca: Jokowi Minta Belanja Barang Dikurangi pada APBN 2020)
Persentase dana riset terhadap PDB ini Indonesia lebih kecil daripada Malaysia, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan yang di atas 1%. Selain anggaran yang minim, pengelolaan dana riset juga belum maksimal. Pasalnya, dana yang digunakan untuk kegiatan riset sendiri tidak lebih dari 50%.