Triwulan I-2019, Acset Indonusa Rugi Rp 90,7 Miliar
PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencatatkan rugi bersih pada triwulan I-2019 senilai Rp 90,69 miliar. Hal ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun lalu ketika perusahaan membukukan laba bersih Rp 38,92 miliar. Padahal, pertumbuhan pendapatan bersihnya naik 9,94% menjadi Rp 806,67 miliar pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama 2018.
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/4), Acset menjelaskan, rugi bersih yang dibukukan pada tiga bulan pertama 2019 terjadi karena perubahan proyek yang sedang berjalan. Hal ini berakibat pada pengakuan kenaikan biaya konstruksi dan keuangan atas proyek berjalan tersebut.
Pada periode ini, porsi pendapatan Acset diperoleh melalui sektor infrastruktur sebesar 69%, sektor konstruksi sebesar 23%, sektor fondasi 4%, serta lainnya sebesar 4%. Sektor lainnya menggambarkan aktivitas perdagangan dari anak usaha Perusahaan.
(Baca: Bentuk Perusahaan Konstruksi, United Tractors Setor Rp 1 Triliun)
Pada kuartal ini Acset memperoleh kontrak baru sebesar Rp 58,6 miliar dari total target perolehan kontrak baru di 2019 yang sebesar Rp 15 triliun. Kontrak- kontrak tersebut antara lain, pekerjaan sipil Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1.
Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini percaya, pembangunan pembangkit listrik masih dapat dioptimalkan dengan adanya kerja sama yang dijalin antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Hal ini sejalan dengan strategi Acset untuk ikut membangun aliansi strategis baik di dalam maupun di luar jaringan Grup Astra.
(Baca: Ditopang Sektor Komoditas, Laba Bersih 2018 Astra Tembus Rp 21 Triliun)
Pada 2019, Acset bakal fokus mengikuti proyek infrastruktur strategis, seperti pembangunan jalan tol landed maupun elevated, pelabuhan, bandar udara, dan pembangkit listrik. Perusahaan juga terus mengintensifikasikan diversifikasi di bidang soil improvement dan marine works.
Proyek soil improvement lepas laut yang tengah dikerjakan oleh Acset adalah Pelabuhan Patimban di Jawa Barat dengan total nilai kontrak sebesar Rp 237 miliar. Dalam proyek itu, Acset mengutilisasi metode cement deep mixing (CDM).