Ditopang Sektor Komoditas, Laba Bersih 2018 Astra Tembus Rp 21 Triliun

Image title
27 Februari 2019, 21:33
Suasana aktivitas pabrik perakitan kendaraan milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.
Arief Kamaludin|KATADATA
Suasana aktivitas pabrik perakitan kendaraan milik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Lini bisnis otomotif Astra masih menjadi penyumbang laba terbesar Grup Astra.

PT Astra International Tbk. mengantongi laba bersih konsolidasi senilai Rp 21,67 triliun pada 2018 atau tumbuh hingga 15% dari tahun 2017 yang senilai Rp 18,84 triliun. Selain itu, grup usaha multisektor ini juga berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 16% menjadi Rp 239,2 triliun.

"Grup telah mencapai kinerja yang baik pada tahun 2018, tetapi situasi bisnis tahun 2019 tampaknya lebih menantang karena ketidakpastian kondisi makro ekonomi, pasar mobil yang sangat kompetitif, dan penurunan harga komoditas," kata Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto melalui siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Rabu (27/2).

Lini bisnis otomotif masih menjadi penyumbang laba bersih perusahaan sepanjang 2018 dengan kontribusi laba senilai Rp 8,51 triliun atau 39,3% dari total laba bersih. Padahal, laba bersih lini bisnis ini mengalami penurunan sebesar 4%, dari Rp 8,86 triliun di tahun 2017 lalu. Penurunan laba bersih itu disebabkan oleh penurunan margin operasi, walaupun terdapat kenaikan penjualan unit otomotif.

Penjualan mobil secara nasional meningkat 7% pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017 menjadi 1,15 juta unit. Namun, penjualan mobil Astra hanya tumbuh 1% pada 2018 menjadi 582.000 unit. Ada pun, pangsa pasar Astra di segmen penjualan mobil menurun dari 54% di 2017 menjadi 51% di tahun lalu karena meningkatnya kompetisi.

(Baca: Optimalkan Bisnis di Indonesia, Stanchart Siap Jual Saham Bank Permata)

Di sisi lain, penjualan sepeda motor secara nasional meningkat 8% tahun lalu menjadi 6,4 juta unit. Penjualan roda dua melalui PT Astra Honda Motor (AHM) di pasar domestik meningkat 9% dari tahun 2017, menjadi 4,8 juta unit pada tahun lalu. Sementara, pangsa pasar sepeda motor AHM masih stabil sebesar 75% di 2018.

Masih dari lini bisnis otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AOP) yang bergerak di bisnis komponen otomotif, laba bersihnya meningkat 11% menjadi Rp 611 miliar di 2018. Hal itu disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari meningkatnya kinerja penjualan pasar pabrikan otomotif atau original equipment manufacturer (OEM), dan pasar suku cadang pengganti atau replacement market (REM).

Lini bisnis Astra International yang mengalami pertumbuhan laba bersih paling signifikan yaitu lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi. Laba bersihnya tumbuh hingga 48% dari Rp 4,46 triliun pada 2017, menjadi Rp 6,63 triliun di 2018. Dengan catatan tersebut, lini bisnis ini menjadi kontributor nomor dua sebagai penyumbang laba bersih ke induk.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...